Pendaki Terjatuh di Rinjani

BREAKING NEWS: Pendaki Asal Jakarta Jatuh ke Jurang Gunung Rinjani Ditemukan

Pendaki Gunung Rinjani asal Jakarta Khaifat Rafi Mubarok akhirnya ditemukan tim evakuasi setelah 9 hari pencarian

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Dok.Istimewa
Foto kamera drone saat melakukan pencarian terhadap pendaki asal Jakarta Khaifat Rafi Mubarok yang jatuh di tebing Gunung Rinjani, Selasa (8/10/2024). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Setelah 9 hari pencarian terhitung dari tanggal 30 Agustus 2024, pendaki asal Jakarta Khaifat Rafi Mubarok akhirnya ditemukan tim evakuasi, Selasa (8/10/2024).

Korban ditemukan terjatuh kedalam jurang dengan kondisi diperkirakan meninggal dunia.

Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nikolas Osman mengatakan, korban ditemukan setelah tim evakuasi menggunakan drone untuk mencari keberadaan korban.

“Alhamdulillah korban sudah ditemukan, tinggal di evakuasi  turun kebawah. Posisi korban ditemukan menggunakan drone,” ucap Nikolas.

Dikatakan Nikolas, proses pencarian panjang telah dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNGR Sembalun bersama EMHC TNI Polri.

Pada hari pertama kejadian, Selasa tanggal 1 Oktober sampai dengan hari ketujuh, tim gabungan menyasar titik jatuh dari korban.

Baca juga: Misteri Hilangnya Kaifat Rafi, Santri Asal Jakarta Jatuh saat Mendaki Gunung Rinjani


Hingga sekira pukul 12.00 Wita, genap dihari ke 9 korban ditemukan di kedalaman sekira 350 meter dari titik perkiraan jatuhnya korban.

“Saat ini, tim masih menunggu personil untuk turun dan mengangkut korban untuk segera di evakuasi,” katanya.

Khaifat sendiiri jatuh saat perjalanan ke puncak dari Pelawangan Sembalun ke tebing sedalam 300 meter.

Dengan kejadian itu, setidaknya ada 31 tim evakuasi gabungan yang diterjunkan, di antaranya 22 orang SAR Unit Lotim, EMHC 7 orang, TNGR 2 orang.

Dengan kejadian tersebut, setidaknya selama bulan Agustus -September 2024 ini, ada 3 kejadian pendaki terjatuh saat melakukan pendakian di gunung rinjani.

Kejadian pertama terjadi pada 30 Agustus 2024 yang menimpa WN asal Rusia, Mordovina Alexandra (44).

WN Rusia ini ditemukan dalam keadaan selamat namun patah tulang setelah diketahui nekat mendaki melewati jalur ilegal.

Kejadian berikutnya terjadi pada 15 September 2024, seorang WNA asal Malaysia Mohd Hafidzi (38) jatuh melintas naik ke arah Pos II jalur pendakian sembalun di lokasi sebelum jembatan.

Korban saat itu terpeleset jatuh ke arah tebing pada saat menghindari porter yang sedang milintas naik di jalur yang sama. Korban pada hari yang sama dapat di evakuasi dalam keadaan selamat.

Terbaru yakni pendaki asal Jakarta Khaifat Rofi Mubarok yang jatuh ditebing sekira 300 meter.

Setelah dilakukan pencarian selama 9 hari, korban akhirnya berhasil ditemukan dan saat ini sedang dalam proses evakuasi pengangkatan. Korban diperkirakan meninggal dunia

Dengan rentetan kejadian tersebut, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Yarman berharap bisa menjadi pembelajaran bagi para pendaki untuk mengikuti prosedur, sehingga tidak terjadi hal serupa yang justru dapat merugikan pendaki itu sendiri.

“Dari beberapa insiden yang terjadi ini, mengingatkan kita aturan dibuat untuk melindungi lingkungan, tetapi juga untuk keselamatan jiwa," kata Yarman.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved