Rinjani Zero Waste Camp, Upaya Pelestarian Gunung Rinjani Melalui Pendakian Bebas Sampah
Geopark Rinjani Lombok berkolaborasi dengan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menyelenggarakan Rinjani Zero Waste Mountain Camp.
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Gunung Rinjani sebagai salah satu destinasi wisata alam terpopuler di Lombok, terus menarik perhatian pendaki dari berbagai belahan dunia.
Namun, seiring dengan meningkatnya jumlah pengunjung, kawasan ini menghadapi tantangan besar terkait sampah pengunjung yang merusak keindahan Rinjani dan mengancam kelestarian lingkungan.
Merespon permasalahan ini, Geopark Rinjani Lombok berkolaborasi dengan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menyelenggarakan Rinjani Zero Waste Mountain Camp.
Sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mengurangi sampah di jalur pendakian sekaligus meningkatkan kesadaran pentingnya mencegah sampah masuk kedalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, dengan melucuti semua sampah sebelum memulai pendakian.
Ketua pelaksana kegiatan Lalu Ramli menjelaskan, dengan mengusung tagline "Proud to be Rinjani Zero Waste Trekker", kegiatan ini ingin menciptakan generasi pendaki yang lebih bertanggung jawab dan mendukung pariwisata berkelanjutan di Gunung Rinjani.

Rinjani Zero Waste Camp berfokus pada praktik pendakian bebas sampah di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.
"Selama lima hari, mulai 3-7 September 2024, peserta akan mendapatkan edukasi dan pelatihan mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab serta penerapan konsep zero waste selama pendakian," terangnya.
"Kegiatan ini mencakup kampanye “Zero Waste Trekking,” penanaman pohon, bersih gunung, sarasehan, hingga kegiatan edukatif bagi pelajar setempat,"lanjut Lalu Ramli
Beberapa kegiatan utama dalam program ini meliputi:
• Kampanye Zero Waste Trekking (4-7 September 2024): Pendakian bebas sampah dengan semua barang bawaan harus bebas dari potensi sampah sebelum memulai pendakian. Peserta dianjurkan membawa menu makanan siap saji untuk mengurangi aktivitas memasak dan potensi sampah.
• Penanaman Pohon (4 September 2024): Dilakukan di Pos 2 Tengengean untuk membantu mengurangi emisi karbon, menyediakan peneduh, dan mengurangi erosi tanah di jalur pendakian.
• Bersih Gunung / Clean Up Jalur Pendakian (4-7 September 2024): Pembersihan jalur pendakian dari Sembalun hingga Torean, dengan melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik.
• Sarasehan Zero Waste Trekking & Launching Buku Panduan (3 September 2024): Diskusi mengenai konsep zero waste trekking serta peluncuran buku panduan interpretasi pemandu Rinjani.
• Geopark Goes To School (3-4 September 2024): Edukasi dan kegiatan interaktif bagi siswa SMA 1 Sembalun tentang pentingnya pelestarian lingkungan.
• Youth Educamp (3-4 September 2024): Kemah bersama yang bertujuan untuk mengedukasi generasi muda mengenai konsep zero waste dan pelestarian lingkungan.
Total jumlah peserta yang teribat dalam kegiatan ini sebanyak tidak kurang dari 272 orang, terdiri dari 100 orang peserta sarasehan, 40 orang peserta Geopark goes to School.
34 orang peserta pendakian Zero Waste Trekking selama 4 hari 3 malam melalui jalur Sembalun – Torean, 53 guide dan porter dan 45 orang volunteer yang mengikuti pendakian Zero Waste Trekking selama 2 hari 1 malam di pos 2 Tengengean jalur Sembalun.
Plataran Trenggani: Kisah Ibu Susan 'Sulap' Kebun Jadi Surga Para Petualang |
![]() |
---|
Proyek Kereta Gantung Gunung Rinjani Terganjal Izin Amdal |
![]() |
---|
Kedutaan Besar Inggris, BRIRINS dan Geopark Rinjani Luncurkan Pojok Digital UMKM Perempuan |
![]() |
---|
Demo di Kantor DPRD Lombok Timur, Massa Soroti Aktivitas Tambang Ilegal |
![]() |
---|
Demo Aliansi Gumi Patuh Karya Memanggil di Kantor DPRD Lombok Timur Berakhir Damai |
![]() |
---|