Pilkada Bima
Bawaslu NTB Sebut Kabupaten Bima Terindikasi Rawan Konflik di Tahap Kampanye Pilkada
Bawaslu NTB menyebut Kabupaten Bima terindikasi rawan dalam tahap kampanye. Kondisi ini kerap ditemukan di lapangan antar pendukung paslon
Penulis: Toni Hermawan | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan
TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Koordinator Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi Bawaslu NTB Umar Ahmad Seth menyebutkan Kabupaten Bima terindikasi rawan konflik dalam tahap kampanye.
Kondisi itu banyak ditemukan kerawanan konflik di lapangan antar pendukung.para pasangan calon (paslon).
"Kadang-kadang kasus lain di luaran, ketemu mereka saat kampanye terjadi gesekan (konflik), seolah-olah masalah ini terjadi di masa kampanye, padahal masalahnya di luar sana, nah karena muncul saat kampanye kita lakukan penanganan," kata Umar saat usai rapat koordinasi pengawasan tindak pidana pemilihan kepala daerah, Rabu (21/8/2024).
Untuk mencegahnya hal demikian yang masuk Indeks Kerawanan Pilkada (IKP), Bawaslu telah melakukan pencegahan dengan mengadakan pertemuan dengan stakeholder, pimpinan partai politik, dan pejabat pemerintahan.
"Kami lebih sering melakukan pertemuan seperti ini, kami bersurat dan kami datangi dan ketemu tokoh masyarakat," akunya.
Baca juga: Bawaslu Bima Laporkan 7 ASN ke KASN Soal Pelanggaran Netralitas di Pilkada 2024
Sementara di luar pemetaan IKP, Bawaslu juga mengantisipasi masalah yang terjadi saat Pileg dan Pilpres terulang pada Pilkada, semisal saat pemungutan dan penghitungan suara.
"Ada persaingan perolehan bisa saja antar pendukung ini bergesekan di luar sana," katanya.
Umar mengajak masyarakat untuk mengawasi tahapan, alur, dan Pilkada supaya dapat dinilai oleh masyarakat, ketimbang saling memprovokasi dan dikhawatirkan terjadinya gesekan.
"Silakan diawasi aja proses dilakukan oleh penyelenggara," sarannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.