Pilkada NTB

Menimbang Kekuatan Suhaili di Pilgub NTB Usai Ditinggal Golkar dan Dualisme Dukungan Yatofa

Mengukur kekuatan Suhaili di Pilgub NTB 2024 dari kacamata pengamat dan relawan setelah ditinggal Partai Golkar

Penulis: Sinto | Editor: Idham Khalid
FOTO AHMAD WAWAN SUGANDIKA/TribunLombok.com/
TGH. M Suhaili FT pada acara pengajian yang berlangsung di Masjid Al-Ikhlas Ponggong, Kecamatan Kopang, Lombok Tengah, Kamis (12/10/2022)   

Dikatakan Dr Agus, untuk membangun kekuatan politik sebesar 2018 Abah Uhel harus membangun pola koalisi yang terintegrasi antara Pilgub NTB dengan Pilbup kabupaten/kota.

"Suhaili harus mendukung Adiknya Puaddi Fadil Thohir untuk maju di Lombok Tengah misalnya. Dan ini dukungan partai tentu harus linier dengan Abah Uhel. Dengan begitu akan meringankan kerja politik Suhaili," jelas Dr Agus. 

3. Momentum Suhaili pada Tahun 2018

Doktor Agus menyebut momentum Suhaili pada tahun 2018 karena menjabat sebagai ketua Golkar NTB sekaligus bupati Lombok Tengah dua periode. 

"Jadi modalitas politik dikuasai dan modalitas finansial dimiliki. Sekarang Suhaili timpang di 2 sisi itu. Timpang di modalitas finansial karena sudah tidak menjabat dan timpang di modalitas politik karena tidak didukung oleh partainya sendiri. Saya kira ini menjadi tantangan yang berat bagi Suhaili," pungkas Doktor Agus. 

Tanggapan dan Analisa Relawan

1. Dukungan Partai Dinilai Tidak Menonjol

Tim pemenangan Zul-Uhel Hasan Masat mengatakan, dalam pengalaman Pilkada partai seringkali tidak menonjol. Menurutnya, masyarakat tidak lagi melihat dukungan dari partai apa. 

"Figur mana yang ditanya? Track record seperti apa? Siapa orang ini? Bagaimana pengalamannya? Itu seringkali masyarakat bertanya. Itu perbedaannya dengan Pileg. Kalau itu masyarakat baru bertanya dari partai apa," jelas aktivis senior NTB ini. 

Hasan menjelaskan, pengalaman Abah Uhel memimpin Lombok Tengah berdampak signifikan pada perolehan suaranya nanti. Pihaknya optimis bakal merebut suara sekitar 60-70 persen di Lombok Tengah. 

Baca juga: Semeton Uhel Bergerak! Relawan Siap Antar Zul-Suhaili Menangkan Pilkada NTB 2024

"Soal dukungan dari Tuan Guru Bodak saya kira itu hal yang biasa. Sehingga tetap menghargai keputusan tuan guru Bodak sebagai personal. Tapi kita perlu diingat Tuan Guru Bodak adalah kakak dari Suhaili yang merupakan zuriat dari pendiri Yayasan Bodak," jelas Hasan.

Dikatakan Hasan, Abah Uhel selama dua periode berhasil memimpin Lombok Tengah dengan program rurung reban, perkuat posisi desa dan berbagai kegiatan yang sifatnya religius. 

2. Abah Uhel tidak Terpengaruh dengan Modalitas Finansial

Hasan Masat menjelaskan, pihaknya memastikan modalitas finansial Abah Uhel masih tetap stabil namun tentu terdapat kekurangan dibandingkan menjabat jadi bupati. 

"Misalnya katakanlah dari segi modal dan penguasaan terhadap ASN. Itu tidak menjadi bagian yang utama kita pikirkan. Yang kita pikirkan bagaimana kesukaan masyarakatnya dan sosialisasi program ketika dipimpin Suhaili," jelas Hasan. 

Lebih lanjut Hasan menyebutkan, kekuatan politik Abah Uhel dipastikan masih sama dengan tahun 2018, bahkan ada kerinduan dari masyarakat Lombok Tengah atas sosok Suhaili

Tim tetap solid dengan segala kekurangan dan bekerja memenangkan Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024.

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved