Krisis Air Bersih di Gili Meno
Warga Gili Meno Kecewa pada Bupati KLU karena Tak Ada Ruang Diskusi saat Sosialisasi
Pemerintah Kabupaten Lombok Utara bersama forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten Lombok Utara sosialisasi permasalahan air bersih.
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Warga Dusun Gili Meno, Desa Gili Indah, Kabupaten Lombok Utara kecewa terhadap kehadiran Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, sebab tidak ada solusi pasti yang ditawarkan pemerintah untuk permasalahan air bersih di kawasan tersebut.
Pemerintah Kabupaten Lombok Utara bersama forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten Lombok Utara, melakukan sosialisasi terhadap permasalahan air bersih di kawasan Gili Meno. Namun dalam sosialisasi tersebut tidak ada sesi tanya jawab antara pemerintah dengan warga.
Usai sambutan sekaligus arahan dari Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu, Kapolres Lombok Utara AKBP Didik Putra Kuncoro, dan Dandim 1606 Mataram Kolonel Arm Muh Saifuddin Khoiruzzamani, kegiatan langsung ditutup.
"Tidak ada solusi ini, kita tidak diberikan ruang diskusi," teriak warga sembari meninggalkan Masjid Nurul Ihsan Dusun Gili Meno, Jumat (12/7/2024).
Baca juga: BREAKING NEWS Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu Temui Warga Gili Meno Soal Krisis Air Bersih
Kepala Dusun Gili Indah Masrun juga mengaku kecewa dengan kegiatan yang dilakukan pemerintah tersebut, padahal dia berharap warganya diberikan ruang untuk menyampaikan keinginannya terhadap kondisi air saat ini.
"Tadi kita lihat sendiri sosialisasinya sedikit banyak komplain, tidak ada sesi diskusinya itu sebenarnya yang ditunggu dari pagi dari warga," kata Masrun.
Meskipun kata Masrun, saat ini pemerintah sudah melakukan distribusi untuk jangka pendek selama 50 hari ke depan, namun dia mengatakan itu belum maksimal. Sebab tidak semua masyarakat bisa menikmati air gratis tersebut.
Untuk memenuhi kebutuhan air minumnya warga terpaksa membeli air galon seharga Rp15 ribu, setiap hari warga bisa menghabiskan lebih dari satu galon tergantung jumlah anggota keluarga.
Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu dalam arahannya mengatakan, pemerintah sedang berusaha untuk mencarikan solusi jangka panjang dari permasalahan air bersih.
"InsyaAllah pemerintah daerah akan berikhtiar untuk mengatasi air bersih," katanya.
Untuk sementara waktu Pemerintah Kabupaten Lombok Utara melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), memberikan bantuan air bersih yang diisi ditangki besar yang tersebar dilima titik di Gili Meno.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.