Idul Adha 2024

Lalu Iqbal Menangis dan Sampaikan Pesan Mendalam saat Jadi Khatib Idul Adha 1445 H

Kita berkumpul bersama di masjid dan tanah lapang yang penuh keberkahan. Untuk bersama melaksanakan shalat Id sebagai wujud penghambaan dan ketaatan.

Editor: Sirtupillaili
Dok.Istimewa
Dr H Lalu Muhamad Iqbal menangis saat membacakan doa usai mengisi khutbah salat Idul Adha 1445 H, di Kota Mataram, Senin (17/6/2024). 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Bakal calon Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr H Lalu Muhamad Iqbal menjadi khatib Salat Idul Adha 1445 H, di Mataram, Senin (17/6/2024).

Dalam khutbah Idul Adha ini, ia menyampaikan beberapa pesan mendalam. Bahkan Lalu Iqbal terlihat menangis saat membacakan doa usai khutbah.

Dalam khutbahnya, Lalu Iqbal, menyinggung tentang ketakwaan, keikhlasan, dan pengorbanan.

"Semua ini bisa kita rasakan dalam rangkaian ibadah seperti shalat Id berjamaah, ibadah haji, dan juga kurban," kata mantan Duta Besar RI untuk Turki ini, di halaman Mataram Mall.

"Kita berkumpul bersama di masjid dan tanah lapang yang penuh keberkahan. Untuk bersama melaksanakan shalat Id sebagai wujud penghambaan dan ketaatan," sambungnya.

Baca juga: Rudi Mbojo Menunggu Intruksi Partai, Berharap Duet dengan Lalu Iqbal atau Ellya di Pilkada

Jebolan Ponpes Assalam Surakarta ini menjelaskan, semua umat muslim berkumpul tanpa memandang status kehidupan. Semua sama di hadapan Allah dengan pembeda hanya ketakwaan.

"Para jemaah haji di Tanah Suci pun begitu juga. Mereka berdatangan dari berbagai penjuru dunia. Iman dan ketakwaan menyatukan mereka. Mereka menghamba kepada Allah, Tuhan alam semesta. Sekaligus menebar kasih sayang kepada sesama sebagai wujud ibadah sosial dan kebersamaan penuh cinta," ujar Lalu Iqbal.

Ia menyebut kebersamaan dalam haji dan salat Idul Adha, tentu akan memperkuat ikatan persaudaraan. Dari sinilah, kata Iqbal, akan tumbuh rasa cinta untuk senantiasa menghormati sesama.

"Kita memang diciptakan ke dalam suku, bangsa, warna kulit, dan budaya yang berbeda-beda. Namun perbedaan itu bukan untuk dibanding-bandingkan dan merasa unggul satu dengan yang lainnya," bebernya.

Dr H Lalu Muhamad Iqbal saat menjadi khatib salat Idul Adha 1445 H, di Kota Mataram, Senin (17/6/2024).
Dr H Lalu Muhamad Iqbal saat menjadi khatib salat Idul Adha 1445 H, di Kota Mataram, Senin (17/6/2024). (Dok.Istimewa)

Pria yang dikenal ramah ini menyebut, tujuan diciptakannya manusia berbeda-beda oleh Allah adalah untuk saling kenal dengan sesama. Sehingga muncul harmoni yang menambah keindahan dalam kehidupan di dunia.

Ia pun menyebut firman Allah SWT dalam Quran Surat Al-Hujurat ayat 13 yang pada intinya ayat tersebut menekankan pentingnya saling menghormati dan menghargai kepada sesama manusia.

"Wahai umat manusia, Aku ciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal," pesan Lalu Iqbal.

Menurutnya, dari ayat tersebut ibadah haji ada konferensi umat Islam seluruh dunia. Di sana kata Iqbal, mereka akan saling mengetahui, mengenal dan membawa kesan terbaik bagi umat dari negara lain.

"Umat muslim Indonesia selalu menjadi tauladan bagi umat muslim negara lain. Yang tetap senyum, disiplin," katanya.

Di sisi lain, ia juga mengatakan jika dalam prosesi haji juga akan keliatan kebiasaan seluruh umat muslim. Baik itu kebiasaan baik atau buruknya.

Tak hanya itu, Lalu Iqbal juga mengutip Surat Ali ‘Imran Ayat 110 di penghujung khotbahnya yang berbunyi 'Kuntum khaira ummatin ukhrijat lin-nāsi ta`murụna bil-ma'rụfi wa tan-hauna 'anil-mungkari wa tu`minụna billāh, walau āmana ahlul-kitābi lakāna khairal lahum, min-humul-mu`minụna wa akṡaruhumul-fāsiqụn'.

Ayat tersebut memiliki makna bahwa umat muslim adalah manusia terbaik yang diturunkan di dunia semata-mata untuk menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.

"Ini adalah janji Allah bahwa umat Islam adalah terbaik yang diturunkan kepada manusia," ungkapnya.

Jubir Kemlu ini pun melontarkan pertanyaannya kepada para hadirin. Ia mengatakan apakah pernah melakukan untuk mengajak orang mencegah kemungkaran, dan berbuat baik kepada sesama.

"Banyak peluang untuk berbuat baik tapi kita tidak mengajak untuk berbuat baik dan melarang berbuat kemungkaran. Karena itu, marilah kita bersama-sama mengajak berbuat baik, dan melarang untuk berbuat kemungkaran karena hanya itu yang akan bisa membuat umat islam menjadi manusia yang terbaik," tambahnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved