Ibadah Haji

Puncak Haji 2024: 216 Ribu Jemaah Indonesia Bakal Tempati 1.169 Tenda Dalam 73 Maktab

Setiap maktab akan disiapkan 10 bus yang akan membawa jemaah haji dari Arafah

kemenag.go.id
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meninjau tenda di Arafah, Selasa (12/6/2024). Jemaah haji Indonesia akan menempati 1.169 tenda yang terbagi dalam 73 maktab atau markaz. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Sebanyak 216.022 jemaah dan petugas haji yang terbagi dalam 553 kelompok terbang kini sudah berada di Makkah untuk persiapan menjalani puncak haji dimulai dengan wukuf di Arafah.

Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda menyampaikan, jemaah haji Indonesia akan menempati 1.169 tenda yang terbagi dalam 73 maktab atau markaz.

Setiap maktab akan disiapkan 10 bus yang akan membawa jemaah dari Arafah.

“Seluruh tenda jemaah dilengkapi dengan AC dan kasur serta selimut. Menteri Agama telah meninjau persiapan akomodasi di Armuzna untuk memastikan jemaah mendapatkan layanan terbaik,” ujarnya, Rabu (12/6/2024).

Selama berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, jemaah haji akan mendapat 15 kali makan dan 1 kali snack berat, 6 kali makan di antaranya diberikan dalam bentuk siap saji. 9 kali makan lainnya akan diberikan secara fresh meal.

“Setiap maktab di Arafah menyiapkan dapur untuk mengolah fresh meal yang akan dikonsumsi oleh jemaah haji. Makanan yang dikonsumsi jemaah haji telah melalui proses pemeriksaan untuk menjaga kualitas makanan jemaah, termasuk para lansia,” ucap dia.

Baca juga: Jemaah Tidak Perlu Bawa Rice Cooker dan Beras Lagi Selama Fase Puncak Haji

Layanan transportasi jemaah haji ke Arafah, Muzdalifah dan Mina berupa shuttle dari dan ke Makkah.

PPIH menyiapkan klinik kesehatan di Arafah dan Mina lengkap dengan sarana prasarana medis serta kelengkapan pendukung lainnya.

Seluruh petugas kesehatan yang berjumlah 287 orang akan dikonsentrasikan melayani jemaah.

“Sebanyak 200 petugas kesehatan akan diterjunkan di semua pos kesehatan dan nanti di sepanjang jalur Jamarat.

"87 petugas kesehatan lainnya melayani jemaah di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan membersamai safari wukuf jemaah sakit di Arafah,” terangnya.

Layanan kesehatan juga dilakukan petugas kesehatan yang ada di kloter-kloter.

Baca juga: Apa Saja Rukun Haji? Simak Penjelasannya Lengkap dengan Larangan dan Sunah Dalam Keadaan Ihram

Bila ada penyakit yang tidak bisa didatangani di tenda, nanti bisa ke pos kesehatan di Mina.

"jika di Mina tidak bisa menangani akan dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi. Layanan ambulan juga disiapkan, bersiaga untuk jemaah,” sambungnya.

PPIH Arab Saudi juga akan mensafariwukufkan jemaah haji yang sakit dan dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan untuk jemaah sakit saat harinya mesti ke Arafah dan butuh pendampingan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved