Dikbud NTB Siapkan Regulasi Jalur Zonasi PPDB 2024, Mulai Berlakukan SMK Terbuka

Verifikasi tersebut akan dilakukan Dikbud NTB dengan cara penyandingan data antara alamat calon siswa baru dan alamat sekolah asal.

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Sirtupillaili
TribunLombok.com/Sirtupillaili
ILUSTASI PPDB: Sejumlah siswa dan orang tuanya datang ke kantor Dikbud NTB untuk konsultasi karena sulit mendaftar sekolah secara online, Selasa (15/6/2021). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyiapkan regulasi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi SMA.

Regulasi tersebut untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan di beberapa sekolah yang dianggap sebagai sekolah favorit. Sehingga perlu dilakukan verifikasi terhadap alamat calon siswa baru tersebut.

"Kemungkinan akan ada kasus anak yang dititip di kartu keluarga lain, misal di kakek nenek itu perlu kami verifikasi," kata Kepala Dikbud Provinsi NTB H Aidy Furqon, Senin (10/6/2024).

Verifikasi tersebut akan dilakukan dengan cara penyandingan data antara alamat calon siswa baru dan alamat sekolah asal. Jika alamat tidak sesuai dengan kartu keluarga maka siswa tersebut akan diarahkan sesuai zonasi siswa tersebut.

"Yang masih sesuai kartu keluarga lebih diutamakan," kata Aidy.

Baca juga: PPDB NTB 2024: Jumlah Pendaftar Diprediksi Hingga 50 Ribu Siswa, Jadwal SMK Lebih Panjang

Hasil evaluasi PPDB tahun lalu, banyak orang tua yang menginginkan anaknya untuk sekolah di SMA yang dianggap favorit, sehingga tahun ini Aidy berharap tahun ini tidak lagi terjadi seperti penumpukan di sekolah-sekolah tersebut.

"Khusus untuk SMA yang menggunakan jalur zonasi agar orang tua tertib untuk sekolah di zona masing-masing," lanjut Aidy.

Alasan Dikbud NTB memerintahkan orang tua siswa agar sekolah di zonasi masing-masing, untuk menghemat biaya, kemudian lebih mudah memantau anak-anaknya.

Selain menyiapkan regulasi untuk mengatasi lonjakan siswa baru di sejumlah SMA favorite, tahun ini Dikbud NTB mulai melakukan uji coba SMK terbuka.

Untuk uji coba tersebut Dikbud baru membuka jurusan teknik las dan tenun saja, siswa SMK terbuka nantinya akan langsung belajar di bengkel-bengkel yang melayani pengelasan.

"Mereka bisa langsung jadi karyawan," kata Aidy.

Lokasi SMK terbuka tersebut akan memilih daerah-daerah industri seperti Kelurahan Getap Kota Mataram untuk teknis las, Desa Sukarara, dan Desa Pringgasela untuk jurusan tenunnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved