Berita Lombok

Para Dokter di NTB Mengikuti Workshop Skenario Penanggulangan Wabah Emerging

para dokter dari berbagai daerah kabupaten-kota di ntb berkumpul di Mataram untuk mengikuti workshop tentang penyakit infeksi emerging

Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
Dok.Istimewa
Kegiatan workshop para dokter tentang penyakit infeksi emerging tingkat provinsi NTB 2024 pada Selasa (28/5/2024) 

Laporan Wartawan TribunLombok.com Rozi Anwar

MATARAM, TRIBUNLOMBOK.COM - Upaya meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap penyakit menular baru di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), para dokter dari seluruh wilayah berkumpul di Hotel Grand Legi Mataram untuk mengikuti workshop tentang penyakit infeksi emerging.

Acara yang berlangsung pada tanggal 28 Mei 2024 ini berfokus pada potensi wabah penyakit seperti mers, difteri, dan polio yang dapat mengancam kesehatan masyarakat NTB.

Kepala Bidang Keperawatan dan Kebidanan RSUD Tripat Lombok Barat, dr. Ahmad Taufiq Fathoni, menjelaskan bahwa pemetaan wilayah rawan terhadap ketiga penyakit ini masih terus berlangsung sehingga diperlukan strategi penanganan wabah.

"Wilayah mana saja yang rawan, itu yang kita petakan khususnya wilayah di Lombok Barat," khususnya di Lombok Barat," jelasnya.

Meskipun hingga saat ini belum ada laporan kasus di NTB Taufiq menekankan pentingnya kesiapsiagaan.

"Kita harus siap-siap, terutama rumah sakit dan dinas kesehatan. Penanganan utama tetap berada di rumah sakit," ujarnya.

Menurut Taufiq, rumah sakit perlu menyiapkan berbagai tim khusus untuk menangani pasien yang terjangkit, termasuk tim medis, tim surveilans, tim media, tim laboratorium, dan ruang isolasi.

"Yang paling penting adalah kesiapan tim medis, khususnya dokter, untuk bekerja dalam situasi darurat," katanya.

Taufiq juga menyoroti pentingnya pemeriksaan laboratorium yang lengkap. Untuk kasus polio, misalnya, sampel akan dikirim ke laboratorium di Surabaya karena fasilitas laboratorium di NTB belum memadai.

"Kita harus siaga agar tidak kecolongan seperti kasus COVID-19 sebelumnya. Intinya, rumah sakit harus menyiapkan diri untuk menghadapi tiga penyakit tersebut," tegasnya.

Workshop ini merupakan langkah proaktif yang diambil untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap penyakit menular baru di NTB.

Baca juga: IDI NTB: Mutasi Dokter Jadi Staf Perpustakaan Tidak Melanggar Kode Etik Kedokteran

"Dengan persiapan yang matang, diharapkan NTB dapat terhindar dari wabah penyakit menular yang berbahaya ini," tutup Taufiq.

Acara ini menegaskan komitmen NTB dalam menghadapi potensi wabah penyakit menular dengan persiapan yang lebih baik dan strategi penanggulangan yang terkoordinasi.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved