Pemilu 2024
Guru Besar UIN Mataram Nilai Sosok Kepemimpinan Perempuan Sangat Dinantikan Masyarakat NTB
Guru Besar UIN Mataram Prof. Atun menilai kepemimpinan perempuan di NTB dapat menciptakan perubahan sosial, politik, budaya yang lebih positif
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Guru Besar Hukum Keluarga Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Prof. Atun Wardatun menilai kepemimpinan perempuan di Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ini berpotensi terjadi.
Hal ini dikarenakan sejumlah tokoh perempuan NTB mulai mencuat ikut bertarung pada Pilkada 2024, bahkan tak hanya menjadi nomor dua, mereka hadir sebagai penantang untuk merebut posisi pertama sebagai Gubernur berikutnya.
Di antara tokoh ini yang santer disebut akan menjadi nomor satu adalah Hj. Sitti Rohmi Djalilah, ia bahkan bahkan digadang maju dengan akan berpasangan bersama tokoh Sumbawa yakni HW. Musyafirin.
Baik Rohmi maupun Musyafirin sudah mendaftar di sejumlah partai di antaranya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Melihat itu, Prof. Atun menilai kepemimpinan perempuan di NTB bahkan dapat menciptakan perubahan sosial, politik, budaya yang lebih positif. Dengan tampilnya perempuan sebagai pemimpin, citra positif sebuah daerah akan terangkat.
Hal itu menandakan adanya transformasi sosial-budaya- dan politik terutama pada pembangunan SDM dan perspektif gender yang tidak lagi parochial dan patriarchal.
Munculnya figur Hj. Sitti Rohmi Djalilah menjelang perhelatan Pilgub NTB 2024 sebagai bakal calon Gubernur NTB cukup mengejutkan. Publik langsung merespon positif atas keputusan cucu Almagfurullah Maulana Syech TG K.H Muhammad Zainudin Abdul Majid itu.
Menurut Prof. Atun, kepemimpinan perempuan akan melahirkan perspektif pembangunan yang beragam bahkan lebih lengkap. Karena pengalaman hidup seorang perempuan berbeda dengan laki-laki. Hal itu menciptakan banyak perubahan.
"Hal yang tidak tersentuh oleh pikiran dan perasaan laki-laki justru bisa dilakukan perempuan. Terutama menyangkut aspek keadilan dan kesempatan," ucap Prof Atun dikonfirmasi, Jumat (24/5/2024).
Prof Atun yang juga Ketua LP2M UIN Mataram ini menegaskan tampilnya perempuan menjadi pemimpin akan menggerakkan perempuan lainnya untuk aktif dalam mencapai tujuan bersama.
Perempuan juga mampu menjadi pengelola yang lebih efektif untuk pencapaian tujuan pembangunan yang inklusif.
Dia mengatakan kemampuan memimpin tidak hanya dimiliki laki-laki. Pemimpin perempuan justru dinilai menjadi role model yang baik bagi separuh penduduk daerah yang notabene berjenis kelamin perempuan, sehingga mereka paham dunia mereka tidak sebatas domestik.
"Menggerakkan perempuan lain untuk terlibat aktif tidak hanya merupakan amanah undang undang tetapi harus secara empiris dicontohkan dalam kehidupan nyata," ungkapnya.
Pendiri Sekolah Rintisan Perempuan Untuk Perubahan (LaRimpu) ini menegaskan kepemimpinan perempuan juga akan berdampak positif terhadap peningkatan sektor ekonomi.
Baca juga: Belum Tentukan Sikap di Pilkada NTB 2024, Mohan Roliskana Masih Tunggu Hasil Survei
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.