Jalan Baypass Lembar-Kayangan dan Jalan Poros Utara-Selatan Akan Dibangun Tahun 2025

Untuk jalan poros Utara-Selatan akan dibangun di wilayah Sesaot - Gunungsari menuju ke utara. Jalan ini melewati kawasan hutan konservasi 14 kilometer

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Sirtupillaili
TribunLombok.com/Sirtupillaili
Kendaraan melintas di jalan bypass baru yang menghubungkan Bandara Internasional Lombok dengan kawasan Mandalika, Minggu (17/10/2021). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pembangunan jalan baypas Port to Port dari Pelabuhan Lembar menuju Pelabuhan Kayangan kembali disuarakan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Selain rancangan jalan yang diusulkan tahun 2016 silam, kini pemerintah juga merencanakan pembangunan jalan poros Utara-Selatan.

Pembangunan jalan baypass itu kini sudah masuk tahap lelang. Nantinya jalan tersebut akan menghubungkan Pelabuhan Lembar menuju Bundaran Giri Menang Square (GMS) di Kabupaten Lombok Barat, selanjutnya menuju Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (Bizam) di Kabupaten Lombok Tengah.

Dari Bizam menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, kemudian ke arah timur sehingga menembus Pelabuhan Kayangan. Total keseluruhan jalan yang akan dibangun tersebut sepanjang 78 kilometer.

"Jadi harapannya dengan adanya jalan ini, distribusi-distribusi logistik nasional dari Pelabuhan Lembar menuju Pelabuhan Kayangan dan sebaliknya bisa berjalan lancar," kata Penjabat Gubernur NTB H Lalu Gita Ariadi.

Baca juga: Lalu Gita Ariadi Dorong Pemprov NTB dan Pemkot Bima Perkuat Kerja Sama di Berbagai Bidang

Sementara untuk jalan poros Utara-Selatan akan dibangun di wilayah Sesaot, Gunungsari menuju ke utara. Jalan tersebut terdiri dari dua jalur yakni jalur pertama Sesaot ke utara melewati kawasan hutan konservasi, hutan lindung, hutan produksi terbatas dengan panjang 14 kilometer.

Jalur kedua akan dibangun dari wilayah Gunung Sari ke utara dan akan melewati kawasan hutan lindung sepanjang 6,5 kilometer.

"Rencananya akan dibangun terowongan bawah tanah sepanjang 2,5 kilometer untuk mengatasi kemacetan," kata Gita.

Rencana pembangunan jalan tersebut masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 untuk menuju NTB Emas dan Indonesia Emas 2045 mendatang.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved