Perlukah Mencabut Gigi Bungsu? Begini Penjelasan Dokter Gigi RSUD Provinsi NTB

Gigi bungsu terkadang tidak mendapat ruang yang cukup sehingga tumbuhnya tidak sempurna

Penulis: Laelatunniam | Editor: Wahyu Widiyantoro
Kompas.com
Gigi geraham. Gigi bungsu terkadang tidak mendapat ruang yang cukup sehingga tumbuhnya tidak sempurna. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK. COM, MATARAM - Gigi bungsu adalah gigi geraham yang paling terakhir tumbuh saat usia 17-25 tahun.

Karena tumbuh paling akhir, tumbuhnya gigi bungsu sering menjadi keluhan karena dapat menimbulkan rasa nyeri pada gusi menyebabkan gusi bengkak dan rasa tidak nyaman pada mulut.

Kondisi tumbuhnya gigi bungsu juga sering dikhawatirkan, gigi bungsu terkadang tidak mendapat ruang yang cukup sehingga tumbuhnya tidak sempurna, seperti miring atau gigi tidak bisa keluar dari gusi atau yang disebut dengan impaksi.

Impaksi pada gigi bungsu dapat menyebabkan rasa sakit pada gigi dan gusi.

Baca juga: Tips Mudik Sehat Ala Dokter RSUD Provinsi NTB

Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut RSUD Provinsi NTB drg. Siti Saidah, Sp. BM. menjelaskan pertumbuhan gigi bungsu dapat menimbulkan masalah jika mulut tidak memiliki ruang untuknya tumbuh, atau jika gigi bungsu tumbuh secara tidak lurus.

Hal tersebut dapat menyebabkan rasa nyeri secara terus-menerus, merusak gusi, dan juga gigi lainnya. Sehingga gigi bungsu harus dicabut untuk mengobati rasa sakit tersebut.

"Namun kalau tidak ada masalah atau tidak ada keluhan sakit, gigi bungsu tidak perlu dicabut,"jelas Siti.

Posisi tumbuhnya gigi bungsu dapat mempengaruhi cara mengunyah, mempengaruhi bentuk rahang dan cara berbicara.

Apabila masyarakat NTB mengalami keluhan pada gigi bungsu pengobatan atau penanganan dapat dilakukan di RSUD Provinsi NTB.

Pengobatan gigi bungsu juga dapat menggunakan BPJS.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved