Berita Kota Bima

Puluhan Guru di Bima Ikuti Workshop Pencegahan dan Pengendalian Gangguan Penglihatan

Sebanyak 37 guru UKS Kota Bima mengikuti workshop pencegahan dan pengendalian gangguan penglihatan dan kebutaan bagi guru UKS SD/MI dan SMP/MTS.

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Endra Kurniawan
Dok Diskominfotik Kota Bima
Puluhan saat mengikuti workshop pencegahan dan pengendalian gangguan penglihatan dan kebutaan bagi guru UKS SD/MI dan SMP/MTS, di aula FKUB Kemenag Kota Bima, Senin (1/4/2024). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA -  Sebanyak 37 guru UKS Kota Bima mengikuti workshop pencegahan dan pengendalian gangguan penglihatan dan kebutaan bagi guru UKS SD/MI dan SMP/MTS. Agenda ini terlaksana kerja sama Dinas Kesehatan Kota Bima dan Dinas Kesehatan Provinsi NTB serta Fred Hollows Foundation (FHF).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima Ahmad mengatakan, penyebab utama gangguan penglihatan pada anak terbanyak terkait dengan gangguan refraksi, kondisi ini anak sering tidak mengetahuinya atau tidak memberitahukan kepada orang tuanya sehingga terlambat ditangani.

"Jika dilakukan upaya pencegahan dini maka penglihatan yang optimal, kemampuan belajar dan kualitas pendidikan, serta peluang kerja dan produktivitas seseorang," katanya saat workshop di Aula FKUB Kemenag Kota Bima, Senin (1/4/2024).

Ia melanjutkan, hal ini sebagai upaya Pemerintah Kota Bima dalam pembangunan kesehatan yang merupakan salah satu bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga terwujud derajat kesehatan yang optimal.

"Guru sekolah hampir setiap hari berinteraksi dengan anak didiknya tentu akan sangat membantu petugas kesehatan yang terbatas baik secara jumlah ataupun jangkauannya untuk menemukan gangguan penglihatan lebih dini," harapnya.

Baca juga: Wujudkan Generasi Indonesia Emas 2045, Pj Wali Kota Bima Ajak Orang Tua Bekali Anak dengan Agama

Sisi lain, guru-guru juga diminta membantu memberikan pengetahuan kepada anak didiknya untuk mencegah gangguan penglihatan dan kebutaan. Sebab hal ini penting memperkuat pengetahuan dan keterampilan guru sekolah untuk mengenal secara dini gangguan penglihatan dan kebutaan pada anak.

"Caranya melalui edukasi oleh petugas kesehatan terlatih," katanya.

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved