Anggota DPRD Lombok Tengah Minta Warga Desa Segala Anyar Tidak Golput

Warga Desa Segala Anyar mengancam tidak akan memilih buntut dari lambannya penanganan kasus pembunuhan Warga Desa Segala Anyar Amaq Alus.

Penulis: Sinto | Editor: Muhammad Nasir
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
Anggota DPRD Lombok Tengah Lalu Sunting Mentas 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Tengah Lalu Sunting Mentas mengimbau warga Desa Segala Anyar tidak golput pada Pemilu, 14 Februari 2024.

Warga Desa Segala Anyar mengancam tidak akan memilih buntut dari lambannya penanganan kasus pembunuhan Warga Desa Segala Anyar Amaq Alus.

Lalu Sunting Mentas meminta warga untuk tetap menyalurkan hak pilihnya pada 14 Februari mendatang.

Meskipun warga yang mengancam golput jumlahnya sedikit, namun akan berdampak terhadap kepemimpinan 5 tahun ke depan baik di legislatif ataupun eksekutif.

"Kita berarti tidak bertanggungjawab terhadap kepemimpinan pemerintah ke depan, karena kita ini punya hak menentukan nasib bangsa ini ke depan," kata Lalu Mentas, Senin (5/2/2024).

Baca juga: Terkendala Saksi, Polres Lombok Tengah Terus Buru Pelaku Pembunuhan Warga Desa Segala Anyar

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini berharap apa yang menjadi ancaman warga untuk golput agar tidak terjadi.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada warga Desa Sagala Anyar untuk bisa menahan diri dan menunggu proses penyelidikan yang dilakukan kepolisian.

Ia berharap warga dari Desa Segala Anyar dan pihak lainnya untuk bersabar. Sebab, pihak kepolisian perlu proses agar bisa mendapatkan kepastian hukum.

"Tentu pihak kepolisian bekerja dengan profesional dan proporsional dalam menangani kasus dan berbagai masalah yang muncul di masyarakat," tegas anggota dewan dari Daerah Pemilihan (Dapil) Pujut-Praya Timur ini.

Terpisah, Kapolres Lombok Tengah, AKBP Iwan Hidayat mengatakan hal yang sama. Dia menyampaikan jika blokir jalan bypass Mandalika sudah disingkirkan oleh warga.

Iwan mengaku, sejak tadi malam pihaknya intensif komunikasi, Kadus bahkan warga saat ini sudah paham masalah di kepolisian.

"Kami kendala saksi yang tidak ada dalam kasus ini di lokasi kejadian," ungkap Iwan.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved