Wisata Bima

Dinginnya Air Terjun Wadu Ndeu Angi di Lambu Bima Bisa Jadi Pilihan Buat Healing

Airnya Air Terjun Wadu Ndeu Angi dingin dan cocok dikunjungi sebelum meninggalkan Desa Lambu

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/TONI HERMAWAN
Salah satu pengujung saat mandi di Wadu Ndeu Angi, Minggu (28/1/2024). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Desa Lambu, Kacamatan Lambu, Kabupaten Bima menyimpan pesona alam yang seolah tak ada habisnya.

Pantai Nisa Ndoko membuka petualangan berwisata alam di kecamatan di ujung Pulau Sumbawa itu.

Setelahnya, Air Terjun Wadu Ndeu Angi bersiap melanjutkan keseruan wisatawan.

Kepala Desa Lambu Takdir mengatakan usai bermalam dan berenang di Nisa Ndoko, masih ada Air Terjun Wadu Ndeu Angi.

Baca juga: 4 Wisata Desa Lambu Bima: Pantai Pasir Putih, Kuliner Seafood, Air Terjun, Hingga Hutan Sejuk

Airnya dingin dan cocok dikunjungi sebelum meninggalkan Desa Lambu.

"Habis mandi di Nisa Ndoko nanti kalau mau bilas bisa di sini (Wadu Ndeu Angi)," kata Takdir saat ditemui, Minggu (28/1/2023).

Ada pilihan lain bagi pengunjung yang tidak tahan dengan air dingin.

Yakni menikmati udara segar di sekitar air terjun atau membakar ikan serta aneka makanan laut.

"Kalau ke Nisa Ndoko, dapat ikan atau aneka makan laut ada kerang bisa dimasak di sini," sarannya.

Baca juga: Pantai Nisa Ndoko Hidden Gem Wisata di Bima: Pasir Putih, Laut Jernih, Cocok Buat Camping

Air terjun ini, diakui masih sepi pengunjung walaupun jaraknya dekat dari kantor Desa Lambu.

Ke depan akan terus dikembangkan dan melakukan pembenahan pariwisata desa.

"Di sini potensi wisata bagus," tambah Kades.

Mengembangkan pariwisata, lanjut Takdir, tidak bisa sendiri.

Maka ia terus membangn komunikasi mulai dari pemerintah, karang taruna, Pokdarwis, masyarakat, dan dinas terkait.

"Semoga pariwisata di Lambu makin terkenal harapnya,"

Petani Desa Lambu, Nurdin berharap wisata air terjun ini makin banyak dikunjungi masyarakat.

Dia memiliki rencana akan menjual hasil pertanian kepada wisatawan yang berkunjung ataupun menjadikan sawahnya sebagai spot foto.

"Mereka bisa beli ubi atau makan jagung di sini," kata Nurdin.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved