Bombo Ncera, Kolam Alami dengan Air Hijau Jernih yang Bikin Betah

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Bombo Ncera Bima, sebuah wisata air alami yang terletak di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Bombo Ncera menyuguhkan pesona air terjun alami yang tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga menawarkan pengalaman menyegarkan di tengah alam yang masih asri.

Air terjun di destinasi ini memiliki ketinggian sekitar 7 meter, dikelilingi oleh tebing dan bebatuan besar yang membentuk kolam-kolam alami berwarna hijau jernih.

Meskipun ukurannya tidak terlalu tinggi, panorama sekitar air terjun benar-benar memesona.

Daya Tarik Air Terjun Bombo Ncera

Keunikan utama dari tempat wisata di Bima ini adalah adanya tiga air terjun di dua tingkatan. Di bagian atas, terdapat dua air terjun berdampingan yang sering disebut sebagai Air Terjun Pengantin.

Masyarakat setempat percaya bahwa siapa pun yang mandi di sini dan masih sendiri, konon akan segera menemukan jodohnya.

Di bawahnya, terdapat satu air terjun lagi yang mengalirkan air dari Pegunungan Conda, menjadikan debit air cukup deras terutama di musim hujan. Sementara saat musim kemarau, debit airnya memang berkurang, tetapi pesonanya tetap memikat.

Salah satu hal yang membedakan Bombo Ncera Bima dengan wisata air terjun lainnya adalah adanya tiga kolam alami bertingkat, masing-masing memiliki karakter dan fungsi tersendiri.

Bombo To’i (Kolam Kecil): Cocok untuk anak-anak karena airnya dangkal dan aman.

Bombo Woha (Kolam Tengah): Digemari remaja dan dewasa karena kedalaman airnya sekitar sebahu orang dewasa.

Bombo Na’e (Kolam Besar): Kolam terbesar dengan panjang sekitar 10 meter, cocok untuk pengunjung yang sudah mahir berenang.

Kolam-kolam ini terbentuk secara alami di antara bebatuan besar yang memberikan sentuhan alami dan eksotis.

Kawasan air terjun Bombo Ncera dipenuhi oleh bebatuan besar dan tebing-tebing alami yang membentuk aliran sungai bertingkat.

Keindahan ini menjadikan tempat ini spot favorit untuk berfoto, bermain air, atau sekadar duduk bersantai menikmati alam. Bebatuan ini juga menjadi bagian dari formasi geologi Pegunungan Conda.