VIRAL Aksi Vandalisme Rusak Jalur Pendakian Gunung Rinjani, TNGR akan Perketat Pendakian
Aksi vandalisme terjadi di jalur pendakian Gunung Rinjani. Aksi ini dilakukan dengan berbagai coretan yang tergambar di bebatuan hingga pepohonan.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Endra Kurniawan
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Aksi vandalisme terjadi di jalur pendakian Gunung Rinjani. Aksi ini dilakukan dengan berbagai coretan yang tergambar di bebatuan hingga pepohonan.
Hal tersebut mendapatkan keluhkan dari sejumlah wisatawan yang melakukan pendakian. Aksi vandalisme tersebut juga sangat merusak keindahan cagar alam yang ada di Gunung Rinjani.
Aksi vandalisme diketahui terjadi di tempat eksotis dan fasilitas umum, seperti penunjuk nama papan arah hingga pos tempat istirahat.
Para pelaku menggunakan beragam alat, mulai dari cat, pilok, spidol permanen, tipe-x, hingga coretan benda tajam.
Aksi coretan dijalur pendakian Gunung Rinjani juga sempat viral setelah dibagikan oleh @indoflashlight di media sosial Facebook dan Instagram
Dituliskannya, saat berkunjung Rinjani beberapa bulan lalu melalui jalur Torean, hampir 99persen papan informasi, gazebo (berugak) disepanjang jalur pendakian hingga bebatuan eksotis di puncak Rinjani sudah tercoret-coret.
Baca juga: VIRAL Influencer di Lombok Tengah Kritik Kadus soal Bantuan, Berujung Dilaporkan ke Polisi
Menurut @indoflashlight hal itu sangat buruk dan terkesan norak dan tidak baik.
"Sampai turis luar komplain dan menyayangkan papan informasi dan bebatuan indah malah dicoret-coret," tulisnya.
@indoflashlight mendesak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) memberi sanksi tegas bagi pengunjung yang kedapatan membawa alat tulis, cat dan sejenisnya.
Terjadi di jalur pendakian lainnya

Aksi vandalisme juga dikeluhkan oleh pendaki lokal, satu diantaranya Suyut Saputra Bakti warga asal TeteBatu, Lombok Timur, yang juga sering melakukan pendakian.
Disebutnya, aksi vandalisme hampir terjadi di sepanjang jalur pendakian gunung Rinjani, baik itu melalui jalur Pelawangan Sembalun, Torean maupun jalur lainnya.
Menurutnya aksi tersebut sangat tidak elok dan etis dilakukan oleh pendaki karena merusak keindahan dan pemandangan.
Dikatakannya, jika pendaki ingin mengenang moment karena sudah berkunjung ke tempat tersebut bisa menggunakan cara lain salah satunya melalui foto.
"Corat-coret didinding bebatuan seperti batu nisan di kuburan, karena orang kalo tulis nama di batu ya nulis nama orang yang meninggal," sindirnya.
Aksi vandalisme juga bukan hanya terjadi di jalur pendakian Gunung Rinjani, tetapi terjadi juga di jalur pendakian bukit yang ada di Sembalun, kareanya ia meminta TNGR untuk serius menangani dan mencegah persoalan.
Baca juga: Sosok Baiq Mahnep, Pedagang Asongan di Mandalika yang Viral karena Bisa Bicara 8 Bahasa Asing
Ia menyarankan TNGR untuk memasang kamera CCTV memantau oknum pendaki yang melakukan vandalisme, dan melakukan pemeriksaan kepada pendaki sebelum naik.
Lanjut Suyut, aksi vandalisme ini terjadi karena tidak ada tindakan tegas dari TNGR, sama seperti persoalan sampah, sehingga persoalan yang sama terus berulang terjadi.
Meski demikian, ditegaskannya sekeras apapun usaha TNGR, hingga pemerhati alam dalam menangani kasus vandalisme dan maraknya pendaki buang sampah sembarangan, tidak akan ada pengaruhnya jika mereka yang mendaki gunung tidak teredukasi dengan baik, serta tidak memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan.
"Sekarang tergantung kita sendiri, mau menjaga alam atau membiarkannya rusak sedikit demi sedikit," tegasnya.
Kata TNGR
Menanggapi hal tersebut, Kepala SPTN Wilayah II TNGR Lombok Timur, Lidia Tesa V.S membenarkan adanya aksi vandalisme yang terjadi di jalur pendakian Gunung Rinjani.
Aksi ini sebutnya, dilakukan oleh pendaki alay yang baru pertama kali naik hanya untuk mengabadikan diri jika pernah naik ke Rinjani.
Untuk mencegah hal tersebut, pihaknya akan melakukan skrining saat pendaki atau wisatawan melakukan cek ini naik ke Gunung Rinjani.
"Kita akan melakukan skrining kepada pendaki saat chek ini, chek in kita lebih perketat, kita tanya apakah membawa alat coret atau tidak, jika membawa akan sita," tegasnya.
Ditegaskan Tesa, pihaknya memang awalnya tidak melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan pendaki, tetapi akan meningkatkan patroli dijalur pendakian, jika ada ditemukan maka langsung akan diberikan teguran.
"Untuk pembersihan masih belum kuta lakukan, tetapi kita akan tetap tindaklanjuti," demikian Tesa.
(*)
POPULER LOMBOK: Viral Influencer Protes Bansos - Kemendagri Evaluasi Kinerja Pj Gubernur NTB |
![]() |
---|
Viral Video Guru dan Staf SMPN 2 Monta Segel Ruangan Kepsek Buntut Tunggakan Gaji Tiga Bulan |
![]() |
---|
Sosok Baiq Mahnep, Pedagang Asongan di Mandalika yang Viral karena Bisa Bicara 8 Bahasa Asing |
![]() |
---|
VIRAL Video Luapan Air Mirip Banjir Bandang Keluar dari Rumah Warga di Lombok Timur, Ini Faktanya |
![]() |
---|
VIRAL TikTok Lirik Lagu Jawa Wirang - Denny Caknan Ft. Masddho, Yen Akhire Wirang Ben Wirang Pisan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.