Ruang Kepala SMPN 2 Monta Disegel

Viral Video Guru dan Staf SMPN 2 Monta Segel Ruangan Kepsek Buntut Tunggakan Gaji Tiga Bulan

Video berdurasi 3 menint 44 detik memperlihatkan ruangan kepala SMPN 2 Monta dipaku menggunakan bilahan bambu

|
Penulis: Toni Hermawan | Editor: Wahyu Widiyantoro
Tangkap layar
Tangkapan layar video guru dan staf SMPN 2 Monta, Kabupaten Bima saat menyegel ruangan kepala sekolah. Video berdurasi 3 menint 44 detik memperlihatkan ruangan kepala SMPN 2 Monta dipaku menggunakan bilahan bambu. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Beredar video guru dan staf SMPN 2 Monta Kabupaten Bima menyegel ruangan kepala sekolah.

Hal ini bentuk protes dan kekecewaan gaji mereka belum dibayarkan selama tiga bulan.

Video berdurasi 3 menit 44 detik memperlihatkan ruangan Kepsek dipaku menggunakan bilahan bambu.

Video ini tersebar di media sosial dan mengundang reaksi beragam dari netizen.

Baca juga: Pj Bupati Lombok Timur Juaini Taofik Pastikan Gaji Guru Honorer Tidak Dipotong

Salah satu guru honorer SMPN 2 Monta, Herman mengatakan guru dan staf lainnya mempertanyakan kepada Kepsek dan bendahara sekolah namun tidak ada tanggapan.

"Gaji belum dibayar tiga bulan terhitung Oktober, November, dan Desember," keluh Herman menjawab TribunLombok.com, Rabu (3/1/2024).

Ia melanjutkan, para guru dan pegawai lainnya juga sudah melayangkan protes melalui pesan whatshap group namun tidak menemukan titik terang.

Bulan Oktober 2023 permasalahan ini sudah dikomunikasikan.

Bahkan bulan Nopember 2023, Korwil Kecamatan harus turun ke sekolah untuk menengahi permasalah ini melalui rapat dewan guru.

Baca juga: Soal Pemotongan Gaji Guru Honorer, DPRD Lombok Timur akan Panggil Kadis Dikbud

"Saat itu pula kepala sekolah memberikan tegas akan membayar diawal Desember ini," keluhnya lagi.

Kekecewaan para guru dan staf memuncak hingga menyegel ruangan kepala sekolah.

Namun dipastikan tidak ada fasilitas sekolah yang rusak.

"Penyegelan itu kemarin," tambahnya.

Hingga saat ini para guru dan staf masih menunggu karena belum ada kejelasan dari bendahara ataupun Kepsek.

Herman menyebut, Dinas Dikpora Kabupaten Bima mengutus Korwil Kecematan turun.

"Tadi malam ada respon dari dinas untuk mengutus Korwil ke sekolah guna melihat dan menanyakan secara langsung ke teman-teman," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved