Pedagang Asongan Kuasai 8 Bahasa
Sosok Baiq Mahnep, Pedagang Asongan di Mandalika yang Viral karena Bisa Bicara 8 Bahasa Asing
Baiq Mahnep merupakan pedagang asongan yang menjual berbagai jenis kain tenun khas Lombok di Pantai Aan, Desa Kuta, Mandalika, Lombok Tengah
Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Inilah sosok Inaq Badri alias Baiq Mahnep (32), pedagang asongan di Mandalika yang menguasai 8 bahasa asing.
Viral di media sosial TikTok video Mahnep berbincang dengan beragam bahasa asing, mulai dari Inggris, Perancis, hingga Spanyol.
Baiq Mahnep merupakan pedagang asongan yang menjual berbagai jenis kain tenun khas Lombok di Pantai Aan, Desa Kuta, Mandalika, Lombok Tengah.
Ia berasal dari Gubuk Lentas, Dusun Rebuk I, Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.
Baca juga: Viral Pedagang Asongan di Mandalika Kuasai 8 Bahasa: Inggris, Spanyol, Perancis, Hingga Rusia
Mahnep mengungkapkan, dirinya sudah berjualan sejak tahun 1999 sehingga ia banyak belajar dari bule yang dia tawari kain songket.
Mahnep mengungkapkan, saat belajar pelafalannya dari Bule selanjutnya ia kemudian belajar cara menulisnya.
Hal ini karena menurutnya banyak pedagang yang hanya bisa pengucapan namun tidak tahu cara penulisannya.
"Setelah kita pelajari pengucapannya terus kita pelajari tulisannya untuk bahasa-bahasa dasar seperti apa kabar dan sebagainya," beber Mahnep, kepada TribunLombok.com, Selasa (2/1/2023).
Karena sudah sering berinteraksi dan puluhan tahun berjualan maka dia hafal asal negara bule itu hanya dengan melihat sekilas wajahnya.
Baca juga: VIRAL Video Luapan Air Mirip Banjir Bandang Keluar dari Rumah Warga di Lombok Timur, Ini Faktanya
Mahnep pernah kuliah Pendidikan Bahasa Inggris di IKIP Mataram namun tidak selesai.
Mahnep menikah tahun 2015 dan dikaruniai satu orang anak meskipun rumah tangganya harus kandas pada tahun 2017.
"Di Kawasan Kuta Mandalika ini cuma saya yang bisa 8 bahasa. Mungkin kalau yang dari luar Kuta ada," sebut Baiq Mahnep.
Diketahui, meskipun rata-rata pedagang asongan di Kawasan Mandalika mahir berbahasa Inggris, namun ia satu-satunya yang menguasai delapan bahasa.
Baiq Mahnep mengungkapkan, dengan kemampuan menguasai delapan bahasa membuat para turis tertarik pada dirinya sehingga dagangannya mudah laris.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.