Pedagang Asongan Kuasai 8 Bahasa

Berkah Bisa Bicara 8 Bahasa Asing, Pedagang Asongan Mandalika Baiq Mahnep Raup Untung Jutaan Sehari

Baiq Mahnep menceritakan ia sudah mendapatkan keuntungan hingga Rp 1 juta dari berjualan di Kuta Mandalika, Lombok Tengah

Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
Pedagang asongan di Mandalika Inaq Badri alias Baiq Mahnep (32) viral di TikTok bisa bicara 8 bahasa. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Pedagang asongan di Mandalika Inaq Badri alias Baiq Mahnep (32) memanen berkah dari keterampilannya bisa bicara dalam 8 bahasa asing.

Perempuan 32 tahun asal Gubuk Lentas, Dusun Rebuk I, Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah ini viral di media sosial TikTok.

Baiq Mahnep menceritakan ia sudah mendapatkan keuntungan hingga Rp 1 juta dari berjualan di Kuta Mandalika, Lombok Tengah, Selasa (2/1/2024).

"Kalau ditanya soal penghasilan sekarang aja saya dapat Rp 1 juta upah bersihnya," jelas wanita satu anak ini.

Mahnep menjual berbagai jenis dan motif kain tenun khas Lombok yang ia jual dengan berbagai macam harga.

Baca juga: Sosok Baiq Mahnep, Pedagang Asongan di Mandalika yang Viral karena Bisa Bicara 8 Bahasa Asing

Ia menjual barang dagangannya mulai dari harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah yang membuatnya cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-harinya.

Baiq Mahnep mengaku berjualan paling laris daripada kawannya pedagang asongan.

Alasannya, kemampuannya berbicara bahasa asing yang membuat turis kepincut.

Baiq Magnet percaya bisa laku berjualan barang berkat pengalamannya sejak 1999.

"Setiap bule lihat saya dia pasti akan tertarik membeli kepada saya daripada teman-teman saya," imbuh Mahnep.

Baca juga: Viral Pedagang Asongan di Mandalika Kuasai 8 Bahasa: Inggris, Spanyol, Perancis, Hingga Rusia

Mahnep mengaku belajar pelafalan bahasa asing dari bule yang ditemuinya.

Kemudian ia belajar cara menulisnya.

Hal ini karena menurutnya banyak pedagang yang hanya bisa pengucapan namun tidak tahu cara penulisannya.

"Setelah kita pelajari pengucapannya terus kita pelajari tulisannya untuk bahasa-bahasa dasar seperti apa kabar dan sebagainya," beber Mahnep.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved