Pilpres 2024
Relawan Kecewa Panggung Kampanye AMIN di NTB Dimobilisasi Satu Kelompok: Kita Dianggap Tak Ada
Ketua Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn), Suhardi menganggap kampanye AMIN di NTB dimobilisasi oleh kelompok dan partai politik tertentu.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Endra Kurniawan
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Ketua Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn), Suhardi menganggap kampanye Anies-Cak Imin (AMIN) di NTB dimobilisasi oleh kelompok dan partai politik tertentu.
Pasalnya relawan AMIN yang dikerahkan pihak KoReAn sendiri bahkan terbanyak datang dari Lombok Timur dengan 60 bus seolah tak dianggap.
Akan tetapi, kedatangan mereka dibuat kecewa dengan momen kampanye bukan sepenuhnya panggung Anies, akan tetapi hanya panggung partai tertentu dengan lebih menonjolkan salah satu tokoh yang dinilai hanya bermain sandiwara saja.
"Kalau saya lihat mereka sudah atur untuk mencari panggung untuk kepentingan mereka, kita (relawan) dianggap tidak ada, ini yang membuat kami chaos di relawan yang membuat kami terpukul memang cara-cara mereka itu yang tidak sama sekali menghargai keberadaan kami," ucap Suhardi menjawab TribunLombok.com, Rabu (27/12/2023).
Baca juga: Pejabat Pemkab Lombok Timur Diusut Bawaslu, Diduga Ikut Kampanye Anies dan Caleg
"Kalau saya lihat tokoh tersebut juga orangnya cari panggung, bukan hanya di Anies saja dia muncul tapi juga di kampanye Ganjar juga kemarin dia hadir. Apapun itu memang kita anggap merupakan sandiwara dari partai dan tokoh itu sendiri," tegasnya.
Padahal kata dia, masing-masing relawan sendiri punya pilihan masing-masing, ditambah sebagian besar dari relawan KoReAn lebih mendorong ketua Relawan Anies NTB yang juga mantan Bupati Lombok Timur 2 Periode, HM. Sukiman Azmy sebagai calon Gubernur NTB.
"Terus terang, untuk spanduk, baliho dan segala macamnya, itu kita kebanyakan pakai uang Pak Sukiman, mana ada uang partai, tapi kita dibuat kecewa oleh partai yang mengedepankan kepentingan mereka sendiri," tegasnya.
Kekecewaan itu juga diisyaratkan oleh Sukiman Azmy yang juga merupakan mantan Bupati Lombok Timur 2 periode itu.
"Kecewa mengurangi ikhlas kita. Tetaplah dalam barisan, meski kita tidak terhitung dalam bilangan," ucap Sukiman.
Pasalnya, relawan bukan hanya dari satu kelompok atau satu partai pendukung saja, namun datang dari sejumlah kelompok dan partai pendukung lainnya.
Soal itu, Sukiman menegaskan, memang urusan pilihan tergantung dari orangnya, hingga ia juga tak berkecil hati ketika yang ditonjolkan pada kampanye tersebut hanya satu tokoh saja.
Baca juga: Klarifikasi Stafsus Bupati Lombok Timur Dituding Ikut Kampanye Anies: Cuma Melihat dan Memantau
"Pemilu dengan Pilkada itu beda. Belum tentu yang mendukung AMIN juga akan dukung kita." katanya.
"Komentarnya Pak Anies seperti itu juga karena kurangnya informasi kepada Beliau," lanjutnya.
Meski begitu, dia tidak menyesalkan apa yang sudah terjadi, bahkan hal ini juga diakuinya karena setiap partai pengusung ikut berkampanye dengan tujuan masing-masing dan tentunya untuk menaikkan elektabilitas kader yang nantinya akan diusung oleh partai.
"Semua berkepentingan, terutama partai pengusung yang tentunya menyodorkan kadernya sendiri. Akan lain jadinya setelah Pemilu selesai," tutupnya.
(*)
Pejabat Pemkab Lombok Timur Diusut Bawaslu, Diduga Ikut Kampanye Anies dan Caleg |
![]() |
---|
Alasan Pj Sekda NTB Tak Keluarkan Izin Kampanye Anies di Taman Budaya, Gunakan Surat Elektronik |
![]() |
---|
Beda Perlakuan ke Anies saat Kampanye di NTB: Dikbud Larang Pakai Fasilitas Negara,Dispora Beri Izin |
![]() |
---|
Fakta-fakta Menarik Kampanye Anies di NTB: Jadi Rebutan Emak-emak hingga Tidak Dapat Izin Tempat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.