Berita Lombok Timur

IPM Lombok Timur Naik Jadi 70,65 di Tahun 2023

Angka IPM Lombok Timur kini berada di posisi ke-7 dari 10 Kabupaten/Kota di Nusa Tenggara Barat (NTB)

DOK. HUMAS PEMKAB LOMBOK TIMUR
Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur, H. M Juaini Taofik (kiri) didampingi Kepala Dinas Kesehatan H. Pathurrahman saat membuka kegiatan Pertemuan Koordinasi Terintegrasi Program Kesehatan dengan Lintas Sektor dan Lintas Program tingkat Kabupaten Lombok Timur Kamis (21/12/2023). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Lombok Timur mencapai angka 70,65 persen menjelang akhir tahun 2023.

Angka IPM Lombok Timur kini berada di posisi ke-7 dari 10 Kabupaten/Kota di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur, H. M Juaini Taofik menjelaskan progres IPM bergantung pada angka umur harapan hidup saat lahir (UHH).

"UHH sebagai alat mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk," ucapnya, saat membuka kegiatan Pertemuan Koordinasi Terintegrasi Program Kesehatan dengan Lintas Sektor dan Lintas Program tingkat Kabupaten Lombok Timur Kamis (21/12/2023).

Baca juga: Pertumbuhan IPM NTB 2023 Tempati Peringkat 7 Nasional

UHH Lombok Timur berada di angka 71,72.

Keberhasilan itu dinilai berkat kerja dan dukungan semua pihak.

Juaini mengingatkan untuk tetap bekerja sama sehingga akses layanan dapat berjalan dengan lancar.

Pemda juga terus membenahi fasilitas dan layanan kesehatan.

"Jika ingin meningkatkan usia harapan hidup, setelah rumah sakit, polindes, dan pustu sudah bagus, maka persoalan yang harus digotong royongkan bersama adalah bagaimana mendayagunakan posyandu," imbuhnya.

Baca juga: Pj Bupati Lombok Timur Juaini Taofik Harap SPGN Bantu Genjot IPM dengan Naikkan Mutu Pendidikan

Dia mengingatkan pentingnya standarisasi dan memperkuat kader Posyandu sehingga kualitas layanan juga semakin meningkat.

Kepala Dinas Kesehatan H. Pathurrahman menyampaikan tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut adalah menyosialisasikan integrasi layanan primer.

Sistemnya kata dia, adalah sosialisasi berjenjang dengan menghadirkan camat dan kepala puskesmas di wilayah masing-masing.

"Tujuan pokoknya yaitu menyamakan persepsi di level kecamatan," katanya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved