Pemilu 2024
Korem 162 Berikan Literasi Digital Tangkal Berita Hoax Jelang Pemilu 2024 ke Generasi Milenial
Derasnya penyebaran arus informasi melalui jaringan internet, menjadi perhatian serius Korem 162 Wira Bhakti dalam menciptakan kondusifitas di Pemilu.
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Endra Kurniawan
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Derasnya penyebaran arus informasi melalui jaringan internet, menjadi perhatian serius Korem 162 Wira Bhakti dalam menciptakan kondusifitas menjelang Pemilu 2024 nanti.
Pasalnya penyebaran informasi melalui internet sudah tidak bisa dibendung lagi, bahkan sangat sulit untuk membedakan informasi benar dan informasi bohong (hoax).
Sehingga hal tersebut mendorong Korem 162 Wira Bhakti menggelar diskusi bertajuk 'Literasi Digital Milenial di Tahun Pemilu: Peran Milenial Mewujudkan Indonesia Emas', Rabu (13/12/2023).
Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Aruna Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, hadir perwakilan generasi milenial dan gen z dari berbagai kampus ternama di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca juga: Pemkot Bima Ajak Warga Rayakan Pemilu 2024 Secara Damai
Komandan Korem 162 Wira Bhakti Brigjend TNI Agus Bhakti menjelaskan, literasi tersebut sebagai upaya menjaga ketahan negara dari serangan hoax yang banyak beredar menjelang Pemilu 2024.
"Jadi tidak larut dalam informasi yang direkayasa, yang dapat menghancurkan suatu negara. Tadi sudah dijelaskan secara teknis bagaimana caranya," kata Jenderal bintang satu tersebut.
Melihat jumlah pemilih milenial dan Gen Z di NTB mencapai 50 persen lebih, Agus berharap para generasi muda tersebut diharapkan bisa mengambil peran dalam kesuksesan Pemilu mendatang.
"Dengan memilih tentu kita akan melahirkan pemimpin yang kredibel," kata Agus saat ditemui usai kegiatan berlangsung.
Sementara itu Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTB Suhardi Soud mengatakan, kontribusi generasi muda di NTB dalam kontestasi politik akan menentukan nasib bangsa kedepannya.
"Lihat mana yang cocok, mana yang memberikan harapan, karena hidup ini mengelola harapan," kata Suhardi.
Baca juga: Logistik Pemilu 2024 Tiba di Lombok Tengah, Surat Suara DPRD Kabupaten hingga DPR RI
Berbeda dengan dua pemateri di atas, Ismail Fahmi yang merupakan Founder Drone Empirit lebih menjelaskan tentang literasi digital, cara menyaring berita berita yang tersebar di sosial media.
Bahkan Fahmi, menggambarkan bagaimana penyebaran berita hoax saat Pemilu 2014, saat awal mula sosial media menjadi alternatif penyebaran informasi tentang Pemilu.
Dalam paparan data yang disampaikan Fahmi, setidaknya penyebaran informasi itu akan dilakukan oleh masing-masing kubu untuk menjatuhkan satu sama lain.
Untuk menyaring informasi tersebut, Fahmi memberikan tips kepada generasi milenial dan gen Z untuk menggali informasi lebih dalam melalui media mainstream yang terpercaya.
"Jangan hanya satu media, sebanyak-banyaknya," kata Fahmi kepada pemuda NTB.
(*)
Petugas KPPS Dituntut Paham Teknologi, Pencatatan Hasil Pemilu Tak Lagi Ditulis Manual |
![]() |
---|
Pemerintah Pusat Gelontorkan Rp400 Miliar untuk Penyelenggaraan Pemilu 2024 di NTB |
![]() |
---|
Sejumlah ASN Langgar Netralitas Pemilu 2024, NTB Masuk 10 Besar Tertinggi se-Indonesia |
![]() |
---|
Pengamat Politik Sebut Pemilu 2024 Jadi Ujian Berat Bagi Lembaga Survei |
![]() |
---|
KPPS Pemilu 2024 Berjumlah 5,7 Juta Orang: Gaji Rp1,1 Juta Sebulan, Cek Cara Daftarnya! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.