Berita Lombok Timur

Jumlah Kasus Pneumonia Anak di Lombok Timur Menurun Awal Desember 2023

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur, periode November-Desember 2023, jumlah kasus Pneumonia pada anak menurun menjadi 70 kasus.

|
TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, Pathurrahman 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Jumlah kasus Pneumonia di Lombok Timur berhasil ditekan bulan ini.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur, periode November-Desember 2023, kasus Pneumonia pada anak mencapai 70 kasus.

Angka tersebut mengalami penurunan dalam 4 minggu terakhir. Sebelumnya Pneumonia mencapai 99 kasus.

"Awal November itu dari angkanya 99 kasus, turun menjadi 70 kasus di minggu ini, minggu pertama Desember," kata Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, Pathurrahman, Sabtu (9/12/2023).

Baca juga: Menteri Sosial Tri Rismaharini Kunjungi Lombok Timur, Tinjau Operasi Katarak RSUD Selaparang

Pneumonia adalah suatu peradangan pada paru yang menyebabkan adanya gangguan fungsi pada paru.

Lebih lanjut dia menjelaskan, jika melihat tren penurunan tersebut pihaknya meyakini angka penyakit pneoumonia pada anak semakin hari semakin menurun.

Ini mengindikasikan penanganan terhadap penyakit itu telah berjalan optimal.

Namun kata dia, tren penurunan tersebut lantas tidak membuat pihaknya lalai.

Dinas Kesehatan dalam hal ini tetap memberikan pengawasan dan rutin mengecek kondisi balita yang berpotensi terjangkit penyakit pneoumonia tersebut.

Untuk itu, ia juga mengimbau seluruh masyarakat jika balita atau anak mengalami gejala-gejala pneumonia seperti susah bernafas, batuk, hingga keringat dingin, secepat mungkin dibawa ke Fasilitas Kesehatan (Faskes) terdekat.

Lebih lanjut Pathurrahman menyampaikan, pneumonia pada balita berbeda dengan pneumonia mycoplasma yang mulai menyebar di sejumlah wilayah di Imdonesia.

Berdasarkan informasi atau data yang di terima Dikes Lombok Timur, dari Provinsi Bali, Lombok Timur atau di NTB belum ada yang terindikasi terjangkit pneumoni mycoplasma.

"Sebenarnya gejalannya sama dengan pneumoni yang biasa itu cuman dia mungkin lebih cepatlah penularannya atau daya serangnya lebih cepat terjadi di Indonesia," jelasnya.

Meski begitu, dia mengimbau bagi setiap masyarakat untuk lebih tenang menghadapi penyakit tersebut, lantaran pnemonia sendiri bukan penyakit baru di Indonesia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved