Tips Membangun Bisnis dari Nol Ala Wayan Karioka

Wayan Karioka memberikan tips membangunan usaha dari nol kemudian merawatnya hingga bisa menghasilkan keuntungan secara berkelanjutan

ISTIMEWA
Managing Director ITDC Mandalika 2019-2020, I Wayan Karioka menjadi pemateri dalam seminar bertema “Seminar Digital Marketing untuk Pengusaha Muda” yang digelar di Gedung A, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram, Senin (20/11/2023). 

TRIBUNLOMBOK.COM – Managing Director ITDC Mandalika 2019-2020, I Wayan Karioka menjadi pemateri dalam seminar bertema “Seminar Digital Marketing untuk Pengusaha Muda” yang digelar di Gedung A, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram, Senin (20/11/2023).

Wayan Karioka memberikan tips membangunan usaha dari nol kemudian merawatnya hingga bisa menghasilkan keuntungan secara berkelanjutan.

Dia mengatakan, untuk menjadi pengusaha muda dimulai dengan menyadari talenta yang dimiliki diri terlebih dahulu.

“Talenta sesuatu yang membuat kita senang yang harus dilihat dalam diri kita. Karena kalau sesuatu tidak kita senangi kita cepat bosan dan tidak bisa mengeluarkan kemampuan secara maksimal,” katanya.

Berikutnya, rantai pasok dalam ekosistem bisnis yang dibangun.

Baca juga: Wayan Karioka Bertekad Bangun Sentra Tahu Usai Dengar Curhat Warga Abian Tubuh

Supply Chain Managemen meliputi Supply Chain Planning, Supply Chain Enterprise Applications, Asset Management, Procurement, Product Lifecycle Management, Logistics dan Supply Chain Strategy.

“Tiap-tiap bisnis memiliki supply chain yang berbeda. Kira-kira dari mana kita bisa masuk, apakah pada resources-nya, atau peningkatan sistem jadi lebih efisien atau pada marketingnya,” ujarnya.

Dia mengatakan yang perlu diperhatikan adalah apa yang dibutuhkan masyarakat.

Jika tinggal di dekat perkantoran misalnya, bisnis fotocopy sangat bisa dikembangkan.

“Dari sana kita bisa menentukan layak bisnis apa yang kita geluti,” ujarnya.

Baca juga: Gerabah Banyumulek Rambah Pasar Eropa, Wayan Karioka: Perajin Perlu Perkuat Jejaring Pemasaran

Kemudian soal tren, yaitu segala sesuatu yang saat ini sedang dibicarakan, diperhatikan, dikenalkan atau dimanfaatkan banyak orang pada saat tertentu.

“Dulu pernah musim batu akik. Begitu laris dan mahal. Coba sekarang jualan akik tidak ada yang laku. Itulah tren harus tepat pada waktunya.

Sama seperti mengambil saham, yang tren saham kuliner tapi yang dibeli saham lain. Itu tidak nyambung,” ujar Caleg DPR RI Dapil NTB 2/Pulau Lombok ini.

“Massa kampanye ini bisnis fotocopy, cekak stiker/spanduk adalah bisnis yang lagi dicari-cari,” katanya.

Dia menjelaskan saat ini kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) sudah mulai berkembang.

Bahkan di beberapa hotel sudah mulai menggunakan sistem AI untuk menyapa pengunjung.

“Kita harus jaga-jaga 2045 generasi muda harus punya planning. Harus buat perencanaam lima tahun atau 20 tahun lagi mau jadi apa. Harus dikaji apa yang membuat kita happy, bidang apa yang ingin kita tekuni,” katanya.

Karioka mengungkap tips selanjutnya adalah membangun kemitraan.

Kemitraan merupakan suatu bentuk kerjasama dua orang atau lebih yang bersama-sama memiliki sebuah bisnis dengan tujuan menghasilkan laba atau keuntungan.

“Solusi partnership merupakan solusi yang penting untuk pengembangan perusahaan maupun diri kita,” katanya.

Dia menjelaskan keuntungan dalam bisnis partnership yaitu mendapat modal untuk mengembangkan bisnis, memiliki backup atau bantuan saat mengalami kerugian dan masalah hukum.

Tersedia modal cadangan apabila banyak mitra, mendapat pinjaman bukan dari bank dengan bunga minim, keuntungan dibagi sesuai porsi dan bisa berkonsultasi mengenai ide, rencana hingga strategi pemasaran.

“Ingat juga bisnis itu tidak selalu untung, bisa juga rugi. Ini menjadi sering masalah. Kadang masyarakat sering menuntut dan berpikir BUMN itu selalu untung,” kata dia.

Terakhir, kata Karioka adalah kajian.

Manfaat studi kelayakan studi yang dirasakan bagi pengusaha adalah dapat membantu mereka saat mengambil keputusan terkait bisnisnya.

Sedangkan bagi pebisnis akan penting untuk dilakukan di awal rencana agar meminimalkan atau mencegah dari kerugian.

“Misalnya mau ke Narmada dalam waktu 1 jam, jika waktu cukup mungkin bisa menggunakan bus untuk biaya lebih murah. Tapi kalau 1 jam pakai mobil sudah boros,” ujarnya.

Kajian kata Karioka penting untuk menemukan yang lebih efisien dalam bisnis.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved