Nahdlatul Wathan
PB Nahdlatul Wathan Sikapi Penangkapan Terduga Teroris di Lombok Timur
Ketua PB NW menilai, sikap sparatis dari para terduga itu banyak didapatkan dari pembelajaran melalui media sosial seperti Youtube.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (NW), Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Atsani buka suara soal penangkapan terduga teroris di Lombok Timur beberapa waktu lalu.
"Saya hanya bisa bilang innalillah. Itu tidak boleh terjadi sebenarnya kalau hal seperti itu, kalau denger begitu ada mirisnya," ucap TGKH Atsani, Sabtu (28/10/2023).
Bahkan dia juga menyoroti adanya penangkapan terduga teroris di kalangan pegawai pemerintah beberapa waktu lalu di Lombok Barat.
"Saya denger di Lombok Barat juga terakhir, yang ditangkap juga pegawai di salah satu rumah sakit," katanya.
Hal tersebut, kata dia, menunjukkan masih kurangnya nilai-nilai NKRI pada diri masyarakat.
Baca juga: PBNW Targetkan Raih 5 Juta Suara dari Jamaah NW di Seluruh Indonesia
Bahkan ia menilai, sikap sparatis dari para terduga itu banyak didapatkan dari pembelajaran melalui media sosial seperti Youtube.
Apalagi saat mengikuti kajian seputar keagamaan, masyarakat juga harus teliti pada siapa mereka menuntut ilmu.
"Dan itu mungin youtube itu dia merusak, mungkin dari Kominfo bisa menyaring kalau hal hal berbau agak keras mungkin apa-apa itu perlu disaring," tegasnya.
Ditegaskannya, pada pengajian yang rutin diadakan tokoh NW tidak ada ajaran yang mengarah ke paham sparatis tersebut.
Mengingat, ajaran dari pendiri awal Al-Maghfurlah Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid yang juga pahlawan nasional selalu mengajarkan kecintaan terhadap bangsa sendiri.
"Cuma kadang-kadang dari hadis itu diplesetin jadi keras, sehingga masyarakat menafsirkan tidak jelas, gimana tidak, tuan gurunya tuan guru Youtube, itu yang salah sebenarnya, Insya Alllah kalau di kami (NW) enggak ada," tegasnya.
Selain itu, dia meminta supaya Kementrian Agama (Kemenag) yang memang fungsinya mengawasi lembaga atau organisasi agar menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya.
Kontrol dari Kemenag itu penting karena bisa terlihat apa yang diajarkan. Jangan sampai kecolongan, contohnya jangan sampai seperti Alzaitun. "Seandaunya dikontrol saya yakin endak akan terjadi," tutupnya.
(*)
NW Gelar Hadi ke-72 dan Mukernas XV di Mataram, Pengurus Wilayah Se-Indonesia Dipastikan Hadir |
![]() |
---|
NW Kecam Serangan Israel ke Gaza Palestina, Serukan Pemimpin Dunia Kedepankan Perdamaian |
![]() |
---|
Ribuan Jemaah Antusias Mengikuti Ngurisan Jelang Perayaan Hultah Madrasah NWDI ke-88 |
![]() |
---|
PB NW Jelaskan Rencana Kehadiran Prabowo dan Presiden Jokowi di Hultah Madrasah NWDI ke-88 |
![]() |
---|
PB NW Tegaskan Hultah Madrasah NWDI Bukan Perayaan Hari Jadi Organisasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.