Warga Tetebatu Selatan Lombok Timur Gelar Salat Minta Hujan

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Seluruh elemen masyarakat, instansi pemerintahan, hingga instansi pendidikan di Desa Tetebatu Selatan, Kecamatan Sikur, Lombok Timur kompak bersama menggelar salat minta hujan atau sholat Istisqa'.

Sejumlah masyarakat itu berjejer dalam shaf sholat istisqa' yang diinisiasi langsung pihak sekolah dan bekerjasama dengan pihak Desa Tetebatu Selatan di Lapangan SMPN 3 Sikur, Rabu (25/10/2023).

Wakil Kepala SMPN 3 Sikur Marta Sosiawan Fikri menyampaikan bahwa sholat istisqa ini dilaksanakan karena situasi dan kondisi musim kemarau saat ini sudah sangat terasa dampaknya.

"Kami bersama kepala sekolah beserta rekan guru berinisiatif mengusulkan untuk melakukan Sholat Istisqa," ucapnya.

Baca juga: Dilanda Kekeringan, Pemprov NTB Menggelar Sholat Istisqa untuk Meminta Hujan

Usulan tersebut disampaikan kepada semua jajaran termasuk pemerintah Desa Tetebatu Selatan.

Semua jajaran menyambut baik hal tersebut, mereka sepakat untuk melaksanakan sholat sunat istisqa' itu secara berjamaah.

"Alhamdulilah usulan kami disambut baik oleh desa, dapat berkolaborasi dengan unsur - unsur yang ada di desa untuk melaksanakan sholat istisqa ini bersama semua masyarakat yang ada di desa Tetebatu Selatan dan juga semua elemen - elemen unsur pendidikan yang lain," katanya.

Dikatakan Marta, dengan diadakan sholat istisqa' ini, diharapkan Allah SAW menurunkan rahmat-Nya berupa hujan.

Agar keluhan para petani dan masyarajat soal ketersedian air bisa segera terselesaikan.

Baca juga: Ratusan Karyawan PDAM Lombok Tengah Gelar Istigosah dan Shalat Istisqa Memohon Hujan

Kabid Kebudayaan Dikbud Lombok Timur Arfin yang juga hadir dan ikut melaksanakan sholat Istisqa' menyambut baik apa yang dilakukan sivitas akademika.

"Mewakili pemerintah daerah, Dinas Dikbud Lotim menyampaikan ucapan terima kasih sekaligus mengimbau kepada satuan-satuan ditempat yang lain juga untuk melakukan kegiatan yang sama," tuturnya.

Arfin menyampaikan empat pilar yang merupakan dasar berpijak di muka bumi ini.

Pertama mengenai ketauhidan atau mengesankan Allah S.W.T, kemudian yang kedua bagaimana Hablum minallah (hubungan manusia dengan Allah SWT), selanjutnya yang ketiga bagaimana Hablum minannas (hubungan sesama manusia).

"Mari kita saling hormati, saling hargai, bergotong-royong, hari ini merupakan bentuk gotong-royong kita sebagai warisan ajaran Rasulullah dalam rangka memohon bermunajat kepada Allah untuk segera diturunkan hujan," ujarnya.

Kemudian pilar yang kempat yakni bagaimana manusia bersahabat dengan alam, harmonisasi dengan alam ini.

"Saya yakin dan percaya, tidak hanya kita yang hadir di tempat ini untuk melaksanakan sholat istisqa pada hari ini yang bermunajat berdoa kepada Allah , tetapi seluruh isi alam ini juga sedang bermunajat kepada Allah untuk mendapatkan rahmat berupa turunnya hujan," katanya.

Arfin menambahkan kegiatan ini sangat bermanfaat untuk siswa dalam rangka memberikan contoh tauladan mengajak mereka untuk selalu Istiqomah didalam menjalankan setiap usaha yang mereka lakukan.

"Karena bagaimanapun juga esensi daripada dunia pendidikan kalau dari segi budaya adalah bagaimana kemudian anak - anak ini bisa terbentuk mental dan akhlaknya yang baik di masa - masa yang akan datang," tutupnya.

(*)