Demo Kantor DPRD NTB, Mahasiswa Terlibat Aksi Saling Dorong dengan Kepolisian
Perwakilan massa aksi dari mobil komando memerintah anggotanya membuat barisan dan aksi saling dorong tak bisa dihindari.
Penulis: Toni Hermawan | Editor: Sirtupillaili
Ia menilai jawaban yang diberikan pimpinan DPRD NTB tidak memuaskan.
“Hastag yang kita sampaikan cukup sudah, cukup sudah penerbitan undang-undang yang tidak memihak ke kita, dan cukup sudah kita percaya kepada DPRD NTB,” tegas Martoni usai unjuk rasa.
Ia mengaku sering kali unjuk rasa dan menyampaikan tuntutannya ke DPRD NTB, namun tidak mendapatkan kejelasan.
Dalam aksi tersebut mahasiswa menyampaikan sejumlah tuntutan terkait penyelesaian kasus beberapa isu di NTB.
Antara lain kasus perampasan lahan di Sambelia, Lombok Timur.
Kasus pembangunan jalan Desa Meang, Lombok Barat yang belum terealisasi.
Kasus dugaan pelecahan seksual yang marak terjadi di kampus dan pemberangusan hak-hak demokrasi di mimbar kampus.
Mahasiswa juga menyampaikan aspirasi dan memberikan catatan untuk sembilan tahun kepemimpinan Presiden Jokowi.
Sementara itu, Ketua DPRD NTB Baiq Isvi Rupaeda saat menemui para pendemo berjanji akan meninjaklanjuti aspirasi dan tuntutan masa aksi.
“Menyangkut beberapa tuntutan adik-adik, Insya Alloh kami akan teruskan mana yang menjadi kewengan pusat dan kewenangan daerah,” janjinya.
(*)
Disnakertrans NTB Pastikan Volunteer MotoGP Terima Jaminan Perlindungan dan Kompensasi |
![]() |
---|
Pemprov NTB Gandeng Badan Pangan Dunia untuk Hilirisasi Rumput Laut |
![]() |
---|
3 BLUD Kelautan Pemprov NTB Terancam Dibubarkan Meski Punya Potensi Sumbang PAD |
![]() |
---|
Gubernur NTB Temui Menhub untuk Memperkuat Konektivitas, Seaplane hingga Bus Listrik |
![]() |
---|
Rekonstruksi Ulang Kasus Kematian Brigadir Nurhadi Dijadwalkan Pekan Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.