UT Mataram Tawarkan Fleksibilitas: Mahasiwa Bisa Atur Sendiri Biaya dan Waktu Kuliah

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Universitas Terbuka (UT) Mataram menjadi perguruan tinggi dengan sistem pembayaran kuliah yang fleksibel.

Demikian juga dengan jam kuliahnya yang bisa diatur sendiri oleh mahasiswa.

Direktur UT Mataram Heriyanto menyebut dua sistem pemilihan mata kuliah di UT Mataram.

Yang pertama Sistem Paket Semester (Sipas) dan yang kedua Non-Sipas.

Baca juga: Peningkatan Jumlah Mahasiswa Jadi Bukti Kualitas Universitas Terbuka Mataram

Untuk Sipas, mata kuliah yang akan diampu oleh mahasiswa UT Mataram sudah diatur program studi.

Sementara untuk Non-Sipas mahasiswa dapat memilih mata kuliahnya sendiri.

Sistem Non Sipas inilah yang menjadi keunggulan UT Mataram dan UT di seluruh Indonesia.

Mahasiswa dapat memilih mata kuliahnya sesuai dengan keuangan yang dimiliki.

"Jadi kalau Non Sipas, mahasiswa bayar setiap SKS (Satuan Kredit Semester) untuk mata kuliahnya, kalau hanya bisa bayar dua SKS tidak masalah," kata Direktur UT Mataram itu, Kamis (14/9/2023).

Baca juga: Direktur UT Mataram Heriyanto Target Jangkau 7.500 Mahasiswa

Namun tidak semua program studi di UT Mataram menerapkan sistem Non Sipas.

Hanya berlaku untuk jenjang Starata 1 (S1) saja, sementara untuk jenjang magister (S2) menerapkan Sipas.

Dengan sistem itu, UT Mataram berharap masyarakat menjadikan UT sebagai alternatif dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri.

Sistem tersebut selaras dengan visi dari UT Mataram 'Bekerja OK, Kuliah OK'.

Sehingga tidak ada alasan masyarakat NTB tidak melanjutkan pendidikannya hanya karena kesibukan bekerja atau tidak ada biaya.

Terbukti peningkatan jumlah mahasiswa UT Mataram dari sebelumnya hanya 3,500 orang menjadi 5.252 atau sekirar 97 persen dari target nasional yang 5.420 mahasiswa.

UT Mataram juga berkomitmen untuk membangun kerja sama dengan stakeholder di daerah hingga pedesaan.

UT Mataram juga berharap pemerintah mendukung, kegiatan pembelajaran UT dengan menjamin tidak ada lagi daerah yang tidak bisa diakses internet.

(*)