Gempa Besar Terasa di Lombok

Kesaksian Warga saat Gempa di Lombok, Sedang Duduk Baca Alquran Tiba-tiba Pusing karena Guncangan

Hj Arfa, salah seorang warga di Perumahan Grand Kodya, Jempong Baru, Kota Mataram mengatakan, pada saat kejadian dia sedang duduk memabca Alquran.

Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/SIRTUPILLAILI
Beberapa orang warga di Perumahan Grand Kodya, Kelurahan Jempong Baru, Kota Mataram memilih menunggu di luar rumah usai diguncang gempa besar, pada Selasa (29/8/2023), dini hari. 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Getaran gempa bumi dengan kekuatan cukup besar, pada Selasa (29/8/2023) dini hari, membuat warga di Kota Mataram kaget dan lari keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Kepanikan terjadi saat guncangan gempa belum berhenti saat warga sudah keluar ruangan.

Teriakan gempa terdengar dari setiap rumah, sehingga menambah suasana panik warga.

Sekitar 20 menit lebih, warga menunggu situasi normal kembali dengan berada di luar ruangan.

Baru setelah itu, warga berangsur-angsur kembali ke dalam rumah masing-masing.

Hj Arfa, salah seorang warga di Perumahan Grand Kodya, Jempong Baru, Kota Mataram mengatakan, pada saat kejadian dia sedang duduk sembari memabca Alquran, surat Al Muluk.

Tiba-tiba guncangan terasa sampai membuat kepalanya terasa pusing.

Hj Arfa sempat menyangka jika sakit kepalanya kambuh, sampai dia sadar terjadi gempa ketika mendengar tetangga berteriak gempa.

"Saya kayak pusing, gini (terasa muter) terus, agak lama. Saya kira kumat (penyakit) pusing saya itu, baru dengar teriakan gempa-gempa, tapi enggak bangun-bangun," tuturnya.

Setelah keluar dia pun melihat anggota keluarganya yang lain sudah ada di luar ruangan semua.

H Jupri, warga Perumahan Grand Kodya lainnya mengaku, guncangan gempa cukup mengagetkan karena gempa terjadi saat warga sedang enak-enaknya tidur.

"Tapi Alhamdulillah pada saat itu kita sudah bangun," katanya.

Dia mengaku merasakan dua kali getaran gempa besar. Sehingga dia dan keluarganya berlarian keluar rumah.

"Karena kita punya orang tua (lansia) sampai kita bingung (panik)," katanya.

Mereka memilih mengungsi sementara di luar rumah untuk mengantisipasi adanya gempa susulan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved