PT AMG Bantah Suap Polisi pada Kasus Tambang Pasir Besi, Hanya Uang Keamanan dan Sumbangan

Ia membantah dirinya bernyanyi dan menyebut sejumlah oknum, satu diantaranya adalah keterlibatan Polsek inisial TS.

Dok.Istimewa
Terdakwa kasus Tipikor PT AMG di Pringgabaya, Rinus Adam saat diamankan pihak berwajib beberapa waktu yang lalu. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Kepala Cabang PT AMG, Rinus Adam membantah keterlibatan sejumlah oknum jajaran Polres Lombol Timur pada kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pasir besi PT AMG.

Ia membantah dirinya bernyanyi dan menyebut sejumlah oknum, satu diantaranya adalah keterlibatan Polsek inisial TS.

Dari konfirmasi yang didapatkan TribunLombok.com, Rinus Adam mengungkap apa yang kedung beredar di media terkait dirinya menyebut sejumlah nama dipertanyakan.

"Salah itu, saya tidak pernah menyebut nama-nama yang disebutkan di media itu, tidak ada istilahnya nyanyi di persidangan, karena memang pada saat persidangan pertama itu murni hanya pembacaan dakwaan," ucapnya setelah dikonfirmasi, Sabtu (26/8/2023).

Dia bahkan menyebut sejumlah oknum yang disebutkan tersebut tidak ada unsur suap menyuap.

Baca juga: Jaksa Tahan Pegawai Syahbandar Labuhan Lombok Tersangka Baru Kasus Tambang Pasir Besi PT AMG

Bahkan uang yang diterima para pihak tersebut murni atas dasar inisiasi pribadinya sendiri.

"Kalau soal dugaan suap ke jajaran Polres Lombok Timur itu saya membantahnya, saya tidak pernah mengatakan itu, uang yang mereka terima itu murni uang pribadi saya sendiri," tegasnya.

Dia mengaku, memang pada rekening koran yang sebelumnya diperiksa oleh kejaksaan ada nama pihak kepolisian, satu diantaranya adalah nama TS sendiri, namun jumlahnya tidak fantastis, hanya Rp 89 juta, itu pun dikalkulasikan selama 2 tahun dari mulai tahun 2021 lalu.

"Jika dikalkulasikan, endak sepantastis itu, dan itu untuk beberapa kegiatan yang saya jalankan, seperti kegiatan sosial setiap hari Jumat," jelasnya.

Ia juga mengungkap, uang yang diberikannya tersebut adalah bentuk rasa terimakasihnya terhadap jajaran kepolisian selama melakukan pengamanan.

"Itu dulu setiap hari ada pergejolakan, makannya apakah salah saya memberikan kepolisian ini rokok ataupun nasi selama melakukan pengamanan," katanya.

"Kalau itu untuk suap kenapa harus ditransfer, itu murni bentuk kita menghargai pihak kapolsek dalam proses pengamanan," lanjutnya.

Ia bahkan berterimakasih kepada jajaran kepolisian khususnya yang ada di Lombok Timur.

Mengingat kondisi di lapangan selama PT AMG hadir selalu ada pertentangan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved