Penyebab Pembalap ARRC asal Jepang Haruki Noguchi Meninggal Dunia Usai Crash di Sirkuit Mandalika

Haruki mendapat perawatan intensif di RSUD Provinsi NTB sejak Minggu (13/8/2023) usai kecelakaan di Race 2 Kelas ASB1000 ARRC Mandalika

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
Instagram @noguchiharuki56
Pembalap SDG MS Harc-Pro.Honda.Ph. Haruki Noguchi melakukan selebrasi di garis akhir setelah finis pertama Race 2 ASB1000 ARRC Seri 1 di Sirkuit Buriram, Thailand, Minggu (26/3/2023). 

Haruki Noguchi sempat mendapatkan perawatan di pusat medis Sirkuit Mandalika sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit terdekat.

"Perkembangan kondisi Haruki akan diperbarui lebih lanjut. Kami mohon dukungan dan doa agar pembalap kita bisa lekas membaik."

Balapan Race 2 kelas Asia Superbike (ASB) 1000 Asia Road Racing Championship (ARRC) di Sirkuit Mandalika, Minggu (13/8/2023) dibatalkan.

Race Director secara resmi mengumumkan balapan Race 2 ASB1000 ini tidak dihitung.

Keputusan ini menyusul kecelakaan parah pada lap 4 di tikungan 10 yang melibatkan 3 pembalap.

Baca juga: Race 2 ASB1000 ARRC Mandalika 2023 Tidak Dilanjutkan Imbas Kecelakaan Hebat di Tikungan 10

Seperti dihimpun TribunLombok.com dari Sirkuit Mandalika, kecelakaan ini melibatkan pembalap Honda Asia Dream Racing with SHOWA Muhammad Zaqhwan Bin Zaidi dengan pembalap SDG MS Harc-Pro.Honda.Ph. Haruki Noguchi.

Haruki dan Zaqhwan sedang memperebutkan posisi kedua. Keduanya mengalami low side ketika Zaqwhan berupaya menyalip tapi gagal.

Akibatnya, dua pembalap ini tergelincir ke luar sementara Haruki bersama motornya tergeletak di lintasan.

Pembalap Astra Honda Racing Andi Gilang yang berada di belakang rombongan itu mengambil racing line di dalam sehingga bisa selamat.

Namun, pembalap Yamaha GEN BLU Racing Team ASEAN Kasma Daniel Kasmayudin tak sempat menghindar sehingga menabrak Haruki yang sedang terseret.

Alhasil, Kasmayudin mengalami high side dan terpental dari motor Honda CBR1000RR-nya setelah menghantam tubuh Haruki.

Kecelakaan beruntun ini membuat Race Director memutuskan untuk menghentikan balapan dengan mengibarkan bendera merah atau Red Flag.

Sementara di sisi lain, tim medis mengerahkan ambulans untuk mengevakuasi Kasmayudin dan Haruki.

Tak lama kemudian, balapan kemudian diputuskan untuk dibatalkan dengan alasan agar semua pihak bisa fokus dalam penanganan Haruki.

Dalam balapan yang berlangsung 28 menit 48 detik itu, sejatinya pembalap Jerman dari tim ONEXOX BMW TKKR Team Markus Reiterberger memimpin di depan.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved