Berita Lombok Timur
Tembakau Siap Panen Diincar Pencuri, Petani di Lombok Timur Diminta Waspada
Petani tembakau di Lombok Timur diminta waspada mulai munculnya aksi pencurian tanaman tembakau yang menyasar ladang-ladang siap panen.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Atina
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Petani tembakau di Lombok Timur diminta waspada mulai munculnya aksi pencurian tanaman tembakau yang menyasar ladang-ladang siap panen.
Aksi pencurian ini sempat terjadi di Kecamatan Jerowaru, puluhan batang tanaman tembakau milik Buniamin Muhammad Yusuf asal desa Pemongkong Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur habis dibabat.
Kepada TribunLombok.com Buniamin menceritakan, aksi pencurian terjadi Minggu (31/7/2023) sekira pukul 22.45 WITA, ada warga yang mendengar suara kendaraan jenis pikap lewat dan menuju ladang tembakau.
"Dari keterangan warga, mobil itu tidak memiliki lampu," ungkap Buniamin kepada TribunLombok.com, Selasa (1/8/2023).
Merasa curiga dengan aktivitas kendaraan yang tidak dikenal, kemudian Buniamin mencoba menyorot kendaraan tersebut dari jarak 200 meter.
Akan tetapi tidak jelas, sehingga ia pun mulai mendekati kawasan perladangan dengan membawa senter sebagai penerang.
Namun betapa kagetnya Buniamin ketika tiba di lokasi, melihat puluhan batang tanaman tembakau siap panennya sudah habis ditebang oleh orang tak dikenal, yang diduga mobil mencurigakan tadi.
"Kami menduga pelakunya bukan satu orang, pasti memiliki peran masing-masing itu. Ada yang mengawasi, menebang dan mengangkutnya," beber Buniamin.
Ia pun meminta aparat kepolisian di Lombok Timur, kembali rutin berpatroli pada kawasan ladang tembakau warga saat ini karena mulai adanya aksi pencurian tanaman.
"Karena kejadiannya bukan kali ini saja, tapi sudah ada juga sebelumnya. Tidak hanya ladang yang ada di bagian dalam, tapi juga pinggir jalan besar," tandasnya.
Sementara itu, Kabid Perkebunan di Dinas Pertanian Lombok Timur, Mirzan Sopian mengaku prihatin dengan aksi pencurian yang menimpa para petani tembakau di Jerowaru.
Kejadian yang sama ungkap Mirzan, juga sempat terjadi saat harga cabai melonjak pada harga Rp100 ribu per kilogram muncul aksi pencurian pada tanaman petani yang siap panen.
Sehingga petani disarankan, segera berkoordinasi dengan pemerintah desa, kepolisian atau pun aarat terkait untuk bersama-sama berpatroli dan membuat strategi untuk pengamanan tanaman tembakau yang dimiliki.
"Kita turut prihatin, kejadian pencurian ini merugikan petani dan mengancam sekali. Mohon bersabar dan segera lakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk pengamanan tanaman tembakau," ujarnya menyarankan. (*)
| Mobil Mogok di Pusuk Sembalun, 12 Wisatawan Dievakuasi karena Kedinginan |
|
|---|
| UPPA Lombok Timur Minta Pihak Sekolah Tak Mengeluarkan 2 Anak Viral yang Komentari MBG |
|
|---|
| Oknum Guru ASN Pelaku Pelecehan Seksual Anak di Lombok Timur Divonis 9 Tahun Penjara |
|
|---|
| Petani di Lotim Khawatir Lahan Perkebunan Rusak Akibat Aktivitas Tambang Galian C |
|
|---|
| Ditolak Warga dan Mahasiswa, Sekolah Garuda Batal Dibangun di Kebun Raya Lemor |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.