Berita Lombok Timur

Pencurian Tembakau Siap Panen di Lombok Timur Dipicu Harga yang Meroket

Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur menduga, aksi pencurian pada tanaman tembakau siap panen milik petani dipicu tingginya harga tembakau saat ini.

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Atina
TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur, Mirza Sopian. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur menduga, aksi pencurian pada tanaman tembakau siap panen milik petani dipicu tingginya harga tembakau saat ini.  

Dugaan ini diungkap Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan Dinas Pertanian Lombok Timur, Mirza Sopian saat ditemui TribunLombok.com, Selasa (1/8/2023). 

"Karena sebelumnya pernah ada kasus pencurian waktu harga cabai meroket sampai seratus ribu per kilo," ungkapnya.

Kondisi saat ini bebernya, produksi tembakau sedang turun karena faktor cuaca yang tidak menentu sehingga mempengaruhi produksi baik secara kualitas maupun kuantitas. 

"Kondisi saat ini tidak hanya terjadi di Pulau Lombok tetapi juga sampai di Pulau Jawa," kata Mirza.

Bahkan di Pulau Jawa menurut Mirza, kondisinya lebih buruk karena banyak tanaman tembakau mengalami kerusakan yang sangat parah. 

Sementara di Pulau Lombok, tembakau mati hanya di bagian selatan saja, sedangkan bagain laintidak. Berbeda dengan Pulau Jawa, terjadi di seluruh wilayah pertanian tembakau. 

"Nah kondisi ini tentu mempengaruhi ketersediaan tembakau, karena dengan adanya hujan kwalitas maupun kuantitas pasti menurun," katanya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, ketika kondisi normal petani tembakau jenis Virginia di Lombok yang merupakan daerah sentra jenis tembakau, rata-rata bisa memproduksi hingga 2 ton per hektar.

Akan tetapi dengan kondisi cuaca buruk tahun ini, 2 ton per hektar itu bisa menurun secara kuantitas karena terjadi kerusakan,dari total lahan yang terdampak sekitar 4500 lebih hektar.

"Areal tanam kita itu sampai 22 ribu, jadi masih lebih banyak lah yang bisa menghasilkan tembakau yang lebih berkualitas maupun secara kuantitas lebih besar, bisa diperkirakan persentase kerusakan yaitu juga tidak semua yang gagal, masih ada yang bisa diselamatkan ya mungkin tidak bisa sampai 2 ton per hektar produktivitas mereka tapi mungkin bisa menurun sampai satu setengah," tutupnya.

Pada berita sebelumnya, tanaman tembakau petani di Jerowaru ditebang dan dicuri puluhan batang oleh orang tak dikenal, menggunakan mobil pikap pada Minggu malam kemarin. 

Dinas Pertanian menyarankan petani segera berkoordinasi dengan aparat kepolisian maupun pemerintah desa, untuk menyusun strategi mengamankan tanaman tembakau yang telah siap panen. 

(*) 

 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved