Jatuh Bangun Pelatih Pencak Silat NTB Mariati: Berawal dari Atletik Hingga Raih Juara Internasional

Perjalanan karir Mariati hingga mampu dikalungi medali emas dari berbagai kejuaraan tidaklah mudah.

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
Pelatih atlet pencak silat NTB Mariati memamerkan gerakan di Padepokan Silat GOR Turida, Kota Mataram. Perjalanan karir Mariati hingga mampu dikalungi medali emas dari berbagai kejuaraan tidaklah mudah. 

Laporan wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pelatih atlet pencak silat NTB Mariati (40) yang kenyang dengan medali dan raihan juara ternyata mengawali karirnya dari atletik.

Pesilat asal Lombok Tengah mulai menekuni bela diri pencak silat saat usianya 23 tahun, yang tidak remaja lagi untuk ukuran atlet profesional di level awal.

"Sebenarnya bukan di bela diri, saya tidak tahu bela diri sebenarnya, saya awalnya ikut olahraga atletik saya berprestasi di situ," kata Mariati kepada TribunLombok.com.

Mariati mengungkap, alasannya pindah ke pencak silat, lantaran dirinya merasa tidak mendapat dukungan penuh dari pengurus cabor atletik.

Baca juga: NTB Siapkan Bibit Atlet Pencak Silat untuk Berlaga di PON NTB 2028

Sejak pertama kali menggeluti dunia pencak silat tahun 2006 silam, Mariati mencicipi kejuaraan perdananya 7 tahun kemudian, yakni Kartini Cup di Jakarta.

Mariati menuturkan, perjalanan yang dilaluinya hingga mampu dikalungi medali emas dari berbagai kejuaraan tidaklah mudah.

Awal-awal mengikuti kejuaraan Mariati sempat kalah, namun semangatnya untuk menjadi juara tidak hilang.

"Perjalanannya sebenarnya tidak mudah, latihan selama tujuh tahun baru bisa bertanding, ikut kejuaraan nasional kalah-kalah terus," jelas mantan atlet pencak silat NTB tersebut.

Akhirnya Mariati mampu membuktikan kualitas dirinya saat Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTB.

Dari sanalah Mariati mulai menapaki tangga kesuksesannya, hingga akhirnya dilirik untuk dibina dalam Pelatihan Nasional (Pelatnas) di Jakarta tahun 2009 hingga 2016.

Prestasi demi prestasi pun kemudi diraih Mariati.

Mulai dari juara pencak silat internasional di Thailand, hingga kejuaraan internasional di Bali tahun 2016.

Tak hanya itu, Mariati selalu menjadi salah satu penyumbang medali emas untuk NTB dari cabor pencak silat di PON.

Setelah pensiun, kini Mariati bekerja sebagai staf di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi NTB sekaligus sebagai pelatih untuk atlet pencak silat NTB yang akan mengikuti Pra PON dan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNas).

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved