Berita Lombok Tengah

Yayasan Pendidikan Sahal dan LP-KPK Edukasi Ribuan Warga Lombok Tengah Mengelola Sampah

Mereka telah turun ke delapan desa sejak bulan Maret 2023. Menurut Ketua YPPSH, Muhammad Junaidi, mereka mengedukasi ribuan masyarakat.

|
TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Aktivitas tim dari Yayasan Pembina Pendidikan Sahal Mulia dan LP-KPK Komisi Cabang Lombok Tengah mengelola sampah. Mereka mengedukasi ribuan warga di delapan desa. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Yayasan Pembina Pendidikan Sahal Mulia (YPPSH) bekerjasama dengan Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP-KPK) Komisi Cabang Lombok Tengah mengedukasi masyarakat mengelola sampah.

Mereka telah turun ke delapan desa sejak bulan Maret 2023. Menurut Ketua YPPSH, Muhammad Junaidi, mereka mengedukasi ribuan masyarakat.

Baca juga: Pengantar Jemaah Haji Tinggalkan 4 Ton Sampah Setiap Hari di Kota Mataram

"Sekarang ini ada beberapa desa yang sedang kami layani seperti Desa Pengenjek, Desa Sukarare, Desa Darek, Desa Kuripan Selatan, Desa Kuripan Utara," ujar Junaidi, Selasa (11/7/2023).

Kelima desa itu, kata dia, menjadi fokus YPPSH dan LP-KPK melakukan pembinaan soal kebersihan lingkungan.

Selain itu, ada tiga desa yang menjadi perhatian. "Kami sedang melakukan sosialisasi lagi di Desa Jelantik, Desa Menemeng, Desa Penujak," katanya.

Junaidi mengatakan, sampah rumah tangga yang dikelola semua jenis baik sampah organik maupun anorganik.

Pemilahan dilakukan bertahap. Sesampai di gudang, sampah dipisahkan yang organik dan anorganik.

"Yang organik langsung kita olah menjadi triko kompos, kalau sampah anorganik kami pilah lagi mana plastik dan mana kantong plastik," jelasnya.

Aktivitas tim dari Yayasan Pembina Pendidikan Sahal Mulia dan LP-KPK  Komisi Cabang Lombok Tengah mengelola sampah. Mereka mengedukasi ribuan warga di delapan desa.
Aktivitas tim dari Yayasan Pembina Pendidikan Sahal Mulia dan LP-KPK Komisi Cabang Lombok Tengah mengelola sampah. Mereka mengedukasi ribuan warga di delapan desa. (TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA)

Pihaknya akan mengolah sampah anorganik menjadi bahan papan dan bahan batako.

Selain itu ada lagi limbah popok yang selalu menjadi permasalahan warga terutama warga petani. Popok itu akan diolah mejadi bahan pupuk dan menjadi media tanam untuk sejumlah tanaman rumahan.

Selama tiga bulan YPPSH dan LP-KPK turun ke desa, sampah organik yang dikumpulkan mencapai sekurangnya 1 ton.

"Untuk organik, alhamdulillah sudah kurang lebih 1 ton kami olah menjadi triko kompos siap dipakai," katanya.

Khusus triko kompos pihaknya sedang persiapkan lahan untuk program agro pertanian untuk tanam melon. Ada lahan 20 are dekat gudang pemilahan sampah yang akan digunakan untuk program itu.

"Harapan saya ya program pengolahan ini agar semakin maju dan agar dapat dukungan dari pihak pemerintah," demikian Junaidi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved