Menilik Realisasi Janji Sukiman-Rumaksi di Akhir Masa Jabatan Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Masa kepemimpinan Bupati Lombok Timur H M Sukiman Azmy dan Wakil Bupati Lombok Timur H Rumaksi Sj akan berakhir pada September 2023.

Sorotan tertuju pada sejumlah janji politik pasangan yang dikenal dengan sebutan Sukma (Sukiman-Rumaksi) yang masih belum secara penuh terealisasi.

Antara lain 3 janji politiknya yakni, listrik menyala sepanjang hari, jalan mulus sepanjang jalan, dan air mengalir sepanjang tahun.

"Listrik menyala sepanjang hari. Alhamdulillah seluruh wilayah di Lombok Timur teraliri listrik, baik melalui jaringan PLN maupun mikrohidro, tenaga surya dan biogas," ucap Sukiman, dikonfirmasi TribunLombok.com, Selasa (4/7/2023).

Baca juga: Sukiman Azmy Blak-blakan Ungkap Kriteria Pj Bupati Lombok Timur

Dua janji lainnya belum dilaksanakan secara menyeluruh dengan alasan keterbatasan anggaran yang dialami Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Timur.

Dia menyebut peningkatan jalan di 21 Kecamatan di Lombok Timur sudah tertangani 82 persen.

"Tinggal 18 persen yang masih perlu perbaikan karena selama ini belum tersentuh akibat dari terbatasnya anggaran yang dapat kita sediakan," katanya.

Sukiman berharap pejabat atau pemimpin berikutnya dapat menuntaskan sisa utang perbaikan jalan yang belum diselesaikannya.

Janji air mengalir sepanjang tahun bertolak belakang dengan kondisi masyarakat yang kerap mengeluh kesulitan air bersih di musim kemarau.

Walaupun sejatinya sudah ada pengadaan sumur bor, pompa hydram, hingga penggunaan air Bendungan Pandandure.

Sukiman pun menggantungkan harapan pada proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Wilayah Selatan sebesar Rp 121 miliar.

Selain itu ada juga proyek SPAM Sembalun dengan nilai Rp 27 miliar.

"Mudah-mudahan setelah proyek SPAM wilayah Selatan dan SPAM Sembalun ini selesai, masalah air minum dan irigasi dapat kita atasi," katanya.

"Di samping itu ada investasi pengolahan air laut menjadi air tawar oleh investor dari Eropa yang sebentar lagi dimulai," imbuh Sukiman.

Mulai tahun depan, warga Lombok Timur diharap tidak bertumpu pada truk tanki air di musim kemarau.

(*)