RSUD Provinsi NTB

Jamin Keselamatan di Event MXGP Lombok, RSUD NTB Siapkan Medical Center

Direktur RSUD NTB dr. H. Lalu Herman Mahaputra menjelaskan, RSUD NTB menyiapkan 6 mobil ambulans, 12 grup pos dan 1 mobil intervensi.

Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Dion DB Putra
TRIBUNLOMBOK.COM/DZUL FIKRI
Direktur RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat, dr. H. Lalu Herman Mahaputra, M.Kes, MH atau akrab disapa Dokter Jack di ruang kerjanya, Rabu (14/12/2022). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyiapkan medical center saat perhelatan MXGP Lombok 1-2 Juli 2023.

Direktur RSUD NTB dr. H. Lalu Herman Mahaputra menjelaskan, RSUD NTB menyiapkan 6 mobil ambulans, 12 grup pos dan 1 mobil intervensi.

Baca juga: 105 Petugas Medis Siap Melayani Saat MXGP Bergulir di Sirkuit Selaparng Akhir Pekan Ini

Menurut Dokter Jack, sapaan akrab Lalu Herman Mahaputra, RSUD NTB akan berkolaborasi dengan tiga rumah sakit yitu RSUD Sumbawa, RS H.L Manambai, dan RSUD R Soedjono Selong, Lombok Timur.

Medical Center dipimpin CMO (Chief Medical Officer) dari RSUD Provinsi NTB.

Tim Medical Center MXGP Lombok terdiri dari delapan dokter spesialis, tujuh dokter umum dan 76 perawat, beserta SDM pendukung lainnya seperti sopir ambulans dan lain lain.

Kesiapan tim medis MXGP Lombok sudah dimatangkan melalui simulasi.

Sebanyak 105 petugas melaksanakan simulasi penanganan medis di lintasan balapan Sirkuit Selaparang menjelang putaran kedua MXGP pada 1 - 2 Juli mendatang.

"Mereka ini petugas medis ring satu (lintasan) dan medical center MXGP," jelas penanggungjawab kegiatan simulasi di Sirkuit Selaparang L Dody Setiawan, Rabu (29/6/2023).

Dikatakannya, petugas medis yang melakukan simulasi terdiri dari unsur perawat, dokter umum dan dokter spesialis.

Gabungan tim medis tersebut berasal dari seluruh layanan kesehatan kabupaten dan kota yang ada di Pulau Lombok.

Petugas medis yang diturunkan juga memiliki pengalaman di ajang MotoGP dan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika.

Namun, baru pertamakali diterjunkan di ajang balapan motocross MXGP.

Dodi menjelaskan, simulasi di lintasan sirkuit dilakukan agar mengetahui kondisi lapangan jika terjadi insiden dari para pembalap.

Diharapkan mereka bisa langsung bergerak untuk menangani sesuai materi simulasi yang diberikan, seperti prinsip keselamatan.

Tim medis bisa berada di posisi yang aman, sebelum menolong para pembalap jika terjadi kecelakaan.

Para petugas medis juga belajar mengenai kode dan simbol yang digunakan saat balapan berlangsung, untuk mengetahui tindakan medis apa yang akan dilakukan.

Para petugas medis juga belajar tentang stabilisasi dan evakuasi pembalap agar dapat melakukan penyelamatan dengan cepat dan tepat. (*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved