Warga Sekitar Sirkuit Berharap Berkah MXGP Lombok 2023 Meski Tak Dapat Izin Berjualan

Warga sekitar Eks Bandara Selaparang, Kota Mataram berharap bisa mendulang rezeki dari penyelenggaran MXGP Lombok 2023 dengan berjualan asongan

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
Warga sekitar Eks Bandara Selaparang, Kota Mataram berjualan di area penyelenggaraan MXGP Lombok 2023, Selasa (27/6/2023). Warga sekitar Eks Bandara Selaparang, Kota Mataram berharap bisa mendulang rezeki dari penyelenggaran MXGP Lombok 2023 dengan berjualan asongan. 

Laporan wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Beberapa warga sekitar Eks Bandara Selaparang, Kota Mataram mulai meramaikan pagar pembatas sebelah selatan untuk berjualan.

Seperti Sumiati (35) yang menaruh harapan besar penyelenggaraan Motocross Grand Prix (MXGP) Lombok 2023 bisa menjadi berkah baginya.

Pedagang asongan ini ingin sekali bisa berjualan event yang akan digelar 1-2 Juli 2023, akhir pekan nanti.

Namun penyelenggara tidak mengizinkan.

"Kita mau jualan aja tapi kan yang bisa jualan cuma UMKM aja," kata Sumiati kepada TribunLombok.com.

Baca juga: Jelang MXGP Lombok 2023: Paddock Pembalap dan Panggung Konser Dewa 19 Mulai Berdiri

Sumiati melayani pembeli berbekal meja yang di atasnya tersusun rapi bubuk minuman instan.

Nasib berbeda justru dialami Janisah yang berjualan di dalam area sirkuit di atas lintasan Bandara ini.

Janisah mulai berjualan sejak sore hari hingga petang dengan pendapatan bisa mencapai Rp100 ribu apabila kondisi sedang ramai.

Janisah meletakkan alat pembakaran satenya di atas rumput yang mulai mengering.

Baca juga: RSUD NTB Siapkan Medical Center di MXGP Samota dengan 8 Dokter Spesialis dan 76 Perawat

Sembari menunggu pembeli yang datang, Janisah mengipas arang tersebut agar tetap menyala.

Janisah berharap dirinya diperbolehkan berjualan saat gelaran MXGP Lombok.

Namun jika tidak diperbolehkan, Janisah akan berjualan seperti sediakala keliling di kampungnya.

"Mau jualan di sini boleh, di rumah boleh. Tapi maunya di sini kalau dikasih, kalau tidak dikasih keliling dirumah," kata Janisah sembari mengipas arang pembakaran sate.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved