Ibadah Haji

Makna Wukuf di Arafah sebagai Rukun Ibadah Haji

Jemaah haji akan menjalani wukuf di Arafah, Makkah sebagai rukun haji. Wukuf artinya berhenti.

|
Dok. Kementerian Haji Arab Saudi
Penampakan bukit Arafah dilihat dari salah satu sudut Kota Makkah. Jemaah haji akan menjalani wukuf di Arafah, Makkah sebagai rukun haji. Wukuf artinya berhenti. 

Menurutnya, para jemaah yang disafariwukufkan, selain didampingi petugas kesehatan, para pembimbing ibadah akan mendampingi jemaah menjalani prosesi wukufnya di Arafah.

Sekitar pukul 19.30 waktu Arab Saudi, kata Fauzin, Jemaah haji mulai diberangkatkan dari Arafah ke Muzdalifah untuk bermalam (Mabit) dan mengumpulkan batu lontar jumrah.

“Mabit di Muzdalifah termasuk wajib haji. Jemaah yang udzur syar’i diperbolehkan meninggalkan mabit di Muzdalifah dan tidak dikenai dam,” katanya.

Baca juga: Makna Wukuf di Arafah sebagai Rukun Ibadah Haji

Selama mabit di Muzdalifah, terang Fauzin, jemaah dapat memanfaatkan momentum tersebut untuk istirahat dan berzikir. Berzikir dengan membaca talbiyah, membaca Al-Qur’an, kalimat tauhid atau lainnya.

“Tidak ada ibadah khusus selama mabit di Muzdalifah. Menyelingi zikir dengan berdoa kepada Allah, sebab Muzdalifah termasuk tempat mustajab,” terang dia.

Ia menambahkan, saat di Muzdalifah, jemaah mengambil kantong batu kerikil yang disediakan oleh syarikah, atau mencari sendiri sebanyak 49 (nafar awal) atau 70 (nafar tsani).

Menurutnya, mengambil kerikil di Muzdalifah hukumnya sunah. Jemaah kata Fauzin, diimbau berusaha mempertahankan kondisi kebugaran fisiknya dengan beristirahat atau tidur, menghindari kelelahan, mengonsumsi bekal yang dibawa.

“Minum obat dan menghubungi dokter jika merasa tidak sehat. Pemerintah telah menyiapkan posko kesehatan yang tersebar di sejumlah titik di Muzdalifah,” jelas Fauzin.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved