Berita Kota Mataram
PKL Baypass Kota Mataram Menunggu Rencana Relokasi Dari Pemkot
PKL di ruas jalan baypass Kota Mataram rencananya akan direlokasi oleh Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Laporan wartawan TribunLombok.com Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) di ruas jalan baypass Kota Mataram rencananya akan direlokasi oleh Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Rencana tersebut sudah disampaikan sejak dua tahun yang lalu.
Hal ini diakui Ketua Asosiasi Perdagangan Kaki Lima Indonesia (APKLI) Muhammad Syahidin.
Ketua APKLI ini mengatakan kebijakan tersebut sudah dinanti oleh para PKL di sepanjang ruas jalan dari Monumen Mataram Metro hingga Tembolak.
Baca juga: Kawasan Asrama Haji Mulai Dipadati PKL, Menyambut Jemaah dan Para Pengantar
"Kami berterima kasih kepada Pemerintah Kota Mataram yang memberikan kesempatan kepada warga kita yang ada di seputaran baypass ini untuk tetap berusaha," kata Idin sapaan akrabnya, Rabu (21/6/2023).
Dikatakan Idin, rencana relokasi tersebut disambut baik oleh para PKL, ketua APKLI ini berharap setelah direlokasi nantinya pengunjung akan semakin ramai.
Rencananya para PKL tersebut akan direlokasi di bekas Lesehan Pondok Bebek Galih samping Kampus 2 UIN Mataram.
Lokasi tersebut juga nantinya akan dibangun Rest Area sehingga nantinya para PKL di sepanjang ruas jalan baypass akan berjualan di tempat tersebut.
Baca juga: Pemkot Mataram Bongkar Lapak PKL di Trotoar Jalan Lingkar Selatan, Pedagang Pasrah
Lebih lanjut Idin mengatakan, jumlah lapak PKL yang akan dibangun di tempat tersebut terbatas, sehingga APKLI akan mengutamakan PKL yang berdomisili Kota Mataram.
"Mungkin karena ini berada di wilayah Kota Mataram jadi kita prioritaskan warga Kota Mataram, terkait warga-warga di luar Kota Mataram, kami dari APKLI akan berkoordinasi dengan pemerintah terkait," jelas Idin.
Saat ini berdasarkan data APKLI, jumlah PKL di ruas jalan baypass Mataram-Lombok Barat tersebut sebanyak 135 PKL.
Jumlah tersebut merupakan gabungan dari PKL yang berasal dari Kota Mataram dan Lombok Barat.
Para pedagang berjualan setiap sore hingga malam hari, umumnya mereka tidak membuat lapak permanen.
Dari pantauan TribunLombok.com, saat sore hari aktivitas lalulintas di ruas jalan tersebut ramai, hal inilah yang mendasari rencana relokasi PKL tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.