Wisata Lombok

Ritual Ngalun Aik di Lombok Timur, Cara Unik Warga Desa Aik Dewa Mengatasi Kekeringan

Namun masyarakat Aik Dewa punya cara unik dalam mengatasi persoalan kekeringan di wilayah itu, yakni dengan menggelar acara ada Ritual Ngalun Aik.

Dok.Istimewa
Prosesi acara adat Ngalun Aik Masyarakat Aik Dewa, Kecanatan Pringgasela, Lombok Timur. Ritual Ngalun Aik sudah ada sejak nenek moyang mereka dan terus dilakukan secara turun menurun, sehingga ritual tersebut sudah menjadi bagian dari masyarakat Aik Dewa. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Memasuki musim kemarau, debit air mulai menyusut di sebagian wilayah Lombok Timur.

Terutama di Desa Aik Dewa, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur.

Namun masyarakat Aik Dewa punya cara unik dalam mengatasi persoalan kekeringan di wilayah itu, yakni dengan menggelar acara ada Ritual Ngalun Aik.

Ngalun Aik sendiri dalam arti bahasa Indonesia yakni membujuk/merayu air.

Ritual Ngalun Aik dilakukan pada musim kemarau jika air dari sumber mata air debitnya sudah berkurang.

Baca juga: Ribuan Jemaah Hadiri Tabligh Akbar TGB, Ungkap Kekuatan Tradisi Halal bi Halal

 

Kepada TribunLombok.com, mangku Adat Desa Aik Dewa, Saifuddin Zohri mengatakan, ritual Ngalun Aik sudah ada sejak nenek moyang mereka.

Hingga saat ini ritual tersebut terus dilakukan turun menurun. Ritual Ngalun Aik sudah menjadi bagian dari masyarakat Desa Aik Dewa.

"Ritual ini sering kita lakukan pada musim kemarau, dan saat ini kita gelar dalam bentuk ceremony namun kesakralannya tetap kita jaga," ucapnya, Selasa (20/6/2023).

Adapun dalam prosesi tersebut terdapat beberapa ritual yang dilaksanakan seperti pembukaan mata air oleh Tokoh Agama dengan melantunkan doa pembukaan mata air.

Kemudian ucapan puji syukur dan segala pujian kepada Allah SWT dan baginda Muhammad SAW atas segala nikmat yang diberikan.

Prosesi acara adat Ngalun Aik Masyarakat Aik Dewa, Kecanatan Pringgasela, Lombok Timur. Ritual Ngalun Aik sudah ada sejak nenek moyang mereka dan terus dilakukan secara turun menurun, sehingga ritual tersebut sudah menjadi bagian dari masyarakat Aik Dewa.
Prosesi acara adat Ngalun Aik Masyarakat Aik Dewa, Kecanatan Pringgasela, Lombok Timur. Ritual Ngalun Aik sudah ada sejak nenek moyang mereka dan terus dilakukan secara turun menurun, sehingga ritual tersebut sudah menjadi bagian dari masyarakat Aik Dewa. (Dok.Istimewa)

Serta memohon ampun dari segala bentuk dosa salah umat manusia, agar kembali diberikan hikmah limpahan air untuk menyuburkan tanaman dan keberlangsungan hidup manusia.

Tak hanya itu, ritual lain juga dilakukan seperti pembakaran dupa sekaligus penancapan mpok-mpok.

Pembukaan mata air oleh tokoh adat dengan menggunakan keris, penyerahan kain reragian oleh Puteri Gondang, dan ritual intinya yakni Ngayu-ayu.

Dengan ritual Ngalun Aik yang dilaksanakan, masyarakat berharap dapat terus menikmati limpahan air bersih sehingga keberlangsungan hidup manusia dan alam sekitar.

Prosesi acara adat Ngalun Aik Masyarakat Aik Dewa, Kecanatan Pringgasela, Lombok Timur. Ritual Ngalun Aik sudah ada sejak nenek moyang mereka dan terus dilakukan secara turun menurun, sehingga ritual tersebut sudah menjadi bagian dari masyarakat Aik Dewa.
Prosesi acara adat Ngalun Aik Masyarakat Aik Dewa, Kecanatan Pringgasela, Lombok Timur. Ritual Ngalun Aik sudah ada sejak nenek moyang mereka dan terus dilakukan secara turun menurun, sehingga ritual tersebut sudah menjadi bagian dari masyarakat Aik Dewa. (Dok.Istimewa)

Sementara itu, Ketua Panitia Hirpan Rosidi S.Psi mengatakan, kegiatan ritual adat digelar rutin dalam kegiatan Gawe Desa 3 Aik Dewa.

Pada pelaksanaan kali ini ritual Ngalun Aik digandeng dengan ritual Mandik Pengantin.

"Kedua kegiatan itu kita gelar dan gabungkan karena memang sejak dulu air suci dari ritual Ngalun Aik dipercaya mampu mensucikan kedua mempelai dan akan lebih baik dalam menjalani rumah tangga," tegasnya.

Gelaran Gawe Desa diharapkan melestarikan adat dan budaya yang ada di Desa Aik Dewa.

Sehingga ke depan ritual tersebut dapat terus dapat diingat dan disaksikan oleh generasi yang akan datang.

Kegiatan tersebut disambut antusias oleh masyarakat Desa Aik Dewa.

Ribuan masyarakat ikut ambil bagian dalam acara inti Gawe Desa dengan membawa andang-andang untuk berolang-olang seusai acara.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved