Liputan Khusus

Taktik Partai Gelora Mendobrak Tradisi Kemenangan Partai Lama Dalam Merebut Kursi DPRD NTB

Partai Gelora NTB harus mengesampingkan beberapa Bacaleg untuk menyesuaikan kuota 8 kursi

Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/DZUL FIKRI
Ketua DPW Partai Gelora NTB Lalu Fahrurrozi berbicara dalam talkshow Mata Lokal Memilih di TribunLombok.com. Partai Gelora NTB harus mengesampingkan beberapa Bacaleg untuk menyesuaikan kuota 8 kursi pada persaingan Pileg DPRD NTB di Pemilu 2024. 

Begitu juga dengan sejumlah 400 lebih Bacaleg Partai Gelora NTB yang akan bertarung di DPRD kabupaten kota.

Ojik menyatakan kandidatnya siap, meski nantinya bisa saja terjadi perubahan dalam susunan Bacaleg yang ada.

Rebut Suara Pemilih Mengambang

meski elektabilitas Partai Gelora Indonesia masih rendah, hal itu bisa diakali dengan sebuah strategi.

Awalnya Ojik sapaan akrabnya menerangkan, Partai Gelora NTB melihat data analisa dan survei.

Baca juga: Ujian Inkumben di Pemilu 2024 Lombok Timur: Ancaman Partai Baru, Ketatnya Persaingan Dapil Neraka

Dari 100 persen sampel, hanya 10 persen saja yang berafiliasi dengan partai politik, sementara 90 persen lainnya masih mengambang.

Dengan landasan tersebut, Partai Gelora NTB optimis merekrut kader-kader berpengalaman dan berjejaring tinggi untuk meraih satu fraksi penuh.

Belum lagi, sambung Ojik, iklim elektoral yang ada di NTB kebanyakan berasal dari tokoh maupun kader.

"Pada umumnya orang berafiliasi ke figur. Otomatis partai kehilangan lumbung suaranya bila figur tersebut hengkang," ungkapnya.

Lantas, dengan mengambil tokoh maupun politisi yang memiliki jam terbang tinggi, dipercaya mampu mendatangkan suara yang banyak.

Belum lagi para figur yang dipilih oleh Partai Gelora NTB akan mengikat suara elektoral tadi dengan berbagai cara dari konvensional, agama, suku maupun ras.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved