Ibadah Haji 2023

Kisah Sahlan Sampang, Kuli Pasar yang Akhirnya Naik Haji Setelah Menabung 25 Tahun

Pun, warga dusun kelahirannya, Gilin Laok, Ketapang Timur, Sampang, juga tak canggung lagi menyapa Sahlan dengan "Kak Towan Haji".

Editor: Sirtupillaili
Thamzil Thahir
Sahlan, jemaah calon haji Indonesia asal Gilin Laok, Ketapang Timur, Kabupaten Sampang, Jawa Timur saat berada di Madinah, Arab Saudi, Kamis (1/6/2023). 

Laporan Langsung Wartawan Tribun Network, Thamzil Thahir

TRIBUNLOMBOK.COM - Nama di KTP-nya Sahlan saja. Tanpa nama belakang, nama depan, atau gelar.

Tanggal 10 Dzulhijjah 1444 Hijriyah, atau tiga pekan lagi, Sahlan berhak menyematkan gelar "Haji" di depan namanya.

"Insya Allah, mabror engghi (ya)," ujar Sahlan, di pelataran Hilton Hotel, Madinah, Rabu (31/5/2023) malam.

Pun, warga dusun kelahirannya, Gilin Laok, Ketapang Timur, Kabupaten Sampang, Jawa Timur juga tak canggung lagi menyapa Sahlan dengan "Kak Towan Haji".

Pertemuan Tribun dengan kuli keranjang ikan Pasar Kemissan, Ketapang ini, tak terencana.

Usai Magrib, Sahlan dan tetangganya, Bihaki Partah Mohammad (68), dia bersantai menunggu azan Isya, di pelataran pintu 22 Masjid Nabawi, Madinah Al Munawwarah.

Baca juga: 8 Jemaah Calon Haji Indonesia Meninggal Dunia, Berikut Daftar Nama dan Daerah Asalnya

Di KTP, namanya satu kata, Sahlan belaka.

Namun, untuk kepentingan urusan dokumen perjalanan luar negeri, pihak Kemenag mendaftarkan namanya ke Imigrasi Surabaya, dengan tiga kata; Sahlan Ponah Ahmad.

Ponah nama almarhum ayahnya di Sampang. Sedangkan Ahmad nama "bin" mendiang kakeknya di Pamekasan.

Sejauh ini, kisah Sahlan naik haji, bukan labbaik, atau undangan pemilik Baitullah, belaka.

"Sahlan kiih, buta huruf tak ada sekolah sama sekali," kata Bihaki, teman sekamar di Al Madinah Concord Hotel sekaligus sahabat sekampung Sahlan di Ketapang Timur.

Sahlan tak bisa berbahasa Indonesia sama sekali.

Komunikasi Tribun dengan Sahlan, atas bantuan Bihaki.

Sejak lahir tanggal 9 Juni 1966, Sahlan hanya mendengar dan menggunakan bahasa ibunya, Madura.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved