Sosok Inspiratif

Selamat Ulang Tahun ke-51 TGB, Kilas Balik Sang Ulama Membawa Maju NTB

TGB langsung mendapat sambutan hangat dari masyarakat, dan dengan segera ia menjadi sosok yang populer hingga disegani masyarakat yang ada di NTB.

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
DOK ISTIMEWA
TGB Muhammad Zainul Majdi saat menyapa para santri dan jemaahnya di Pancor, pada hari ulang tahunnya yang ke-51 hari ini, Rabu (31/5/2023). 

TGB Pelan-pelan mengasah kapasitasnya sebagai birokrat. Sehingga selama dua periode kepemimpinannya, TGB sukses membangun NTB ke arah yang lebih baik.

Selama 2014-2016, misalnya, laju pertumbuhan ekonomi NTB meningkat menjadi 9,9 persen.

Prestasi ini membuat NTB diganjar predikat pertumbuhan ekonomi terbaik. Bahkan melampaui nasional yang hanya sebesar 4,9 persen.

TGB juga berhasil menurunkan angka pengangguran di NTB hingga 3,32 persen.

Pada 2017 TGB juga meraih penghargaan sebagai salah satu Gubernur terbaik versi Kementerian Dalam Negeri.

Penghargaan itu didasarkan pada penilaian aspek kepemimpinan, kredibilitas dan akseptabilitas dalam rangka menciptakan pemerintahan bersih.

Selain itu, laporan “ACI Lee Kwan Yew School of Publicity”, universitas Singapura merilis, tingkat daya saing NTB naik drastis dari peringkat 26 pada 2015 menjadi 19 pada 2016. Dan masih banyak lagi prestasi TGB selama memimpin NTB.

"Suatu hari di tahun 2016, TGB menyambut kedatangan Presiden Jokowi ke Lombok menghadiri Hari Pers Nasional. Tahun itu kebetulan NTB bertindak sebagai tuan rumah. Dalam pidato sambutannya TGB menyelipkan kritik tajam namun elegan kepada Presiden Jokowi," ungkapnya.

TGB meminta presiden Jokowi untuk menghentikan kebijakan impor beras. dari atas podium TGB mengatakan: “Kami berharap Bapak Presiden, kalau bisa tidak ada impor beras. NTB menghasilkan sekitar 1,3 juta ton beras per tahun”.

"Ternyata di balik sikap dinginnya, TGB menyimpan sikap kritis yang tajam," imbuhnya.

Gaya kepemimpinan TGB tidak bisa dilepaskan dari rekam jejak intelektualnya selama Rihlal ke Al-Azhar Mesir hingga jenjang doktoral. Al-Azhar telah membentuk nalar keislamannya di jalur “wasatiyyah Islam”.

Selama perkhidmatannya sebagai Gubernur NTB, TGB memperbanyak ruang perjumpaan dengan berbagai kalangan dan lapisan masyarakat.

Bahkan tidak hanya di NTB, tetapi spektrumnya diperluas hingga penjuru-penjuru Indonesia melalui “Dakwah Nusantara”.

TGB berjumpa dengan beragam kalangan dari pelbagai ideologi, kultur, dan agama.

TGB hadir di tengah-tengah komunitas tradisionalis Islam pedesaan, modernis Islam perkotaan, kelompok nasionalis, dan bahkan kelompok Islamis kanan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved