Carita Ayah Bocah SD Korban Pembunuhan di Rumbuk, Pamit Pergi Bermain Sebelum Ditemukan Meninggal
Husban (59), ayah Rizki Nurfitri Apriani (8), bocah SD yang menjadi korban pembunuhan di Desa Rumbuk, Kecamatan Sakra, Lombok Timur hanya bisa pasrah.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Husban (59), ayah Rizki Nurfitri Apriani (8), bocah SD yang menjadi korban pembunuhan di Desa Rumbuk, Kecamatan Sakra, Lombok Timur hanya bisa pasrah.
Ia tidak bisa menyembunyikan rasa sedih kehilangan buah hatinya dengan cara sangat tragis.
Jasad sang anak ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di salah satu kebun milik warga.
"Dia keluar jam 07.00 Wita, saat itu saya masih tidur, dia sempat minta izin sama saya untuk keluar (main)," kata Husban, saat ditemui TribunLombok.com di rumah duka, Kamis (25/5/2023).
Sang ayah tidak pernah menyangka pagi itu putri kecilnya pamit untuk selamanya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Siswi SD Tewas Mengenaskan di Lombok Timur, Perhiasan Hilang hingga Luka di Hidung
Pensiunan PNS itu pun tak punya firasat apa pun terhadap apa yang akan menimpa buah hatinya.
Dia pun memberikan izin kepada anaknya untuk keluar bermain.
Husban pun kembali melanjutkan tidurnya.
Setelah terbangun, dia pun mencari sang anak karena teringat sang anak belum sarapan hari ini.
Terlebih saat itu, korban tidak membawa uang jajan seperti biasanya.
Sejak saat itu, rasa cemas menghampiri Husban dan langsung pergi keluar mencari sang anak.
"Biasanya main di sekitaran rumah saja bersama teman-temannya, setelah itu saya cari ke teman temannya, tetapi endak ada, ke Rumbuk Timur juga tidak ada, dan saya cari juga di kebun namun tetap tak membuahkan hasil," terangnya.
Dengan nada lirih ia meminta kadus setempat untuk menyiarka hilangnya anaknya di musala.
Setelahnya, sekira pukul 09.00 Wita para remaja berkumpul di rumah kadus untuk bersama-sama melakukan pencarian.
"Setelah disiarkan di musala, kumpullah remaja-remaja di rumah kadus, akhirnya kita cari ke atas, dilanjutkan cari ke bukit, setelah itu sekitar setengah jam baru kemudian ditemukan," ungkapnya.
Husban lemas saat mendengar putrinya tercinta ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.
"Dia bilang dari sana, dia bilang sudah mati sudah mati, saya tidak ikut saking panik, saya sudah tak bisa berbuat apa-apa," katanya.
Dengat langkah berat, Husban juga sempat melihat keadaan jasad anaknya saat sedang berada di PKM Sakra.
"Saya sempat melihat ke puskesmas, dan saya cuman melihat dari belakang, sampai di sana saya angkat anak saya ternyata sudah meninggal," terangnya.
Husban berharap kasus yang menimpa anaknya diusut tuntas Polres Lombok Timur.
Dia menginginkan pelaku mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya.
"Dugaan saya dia diculik, cincin dengan antingnya hilang. Kalau saya maaf ya nyawa dibalas nyawa, harus sebanding," tegasnya.
(*)
Mengenal Panyakan, Tradisi Masyarakat Korleko Lombok Timur Menutup Perayaan Maulid Nabi |
![]() |
---|
Pipa Air Rusak Akibat Banjir, Warga Korleko Kesulitan Mendapat Air Bersih |
![]() |
---|
Jembatan Penghubung Desa Teko-Apitaik Rusak, Bupati Lombok Timur Bangun Jalan Darurat |
![]() |
---|
Jembatan Penghubung di Desa Teko Lombok Timur Rusak, Warga Terpaksa Putar Arah hingga 5 Kilometer |
![]() |
---|
Jembatan Penghubung Rusak, Warga Apit Aik Khawatir Rumahnya Amblas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.