Peternak Sapi NTB Tertahan di Pelabuhan Diberi Syarat Tak Tuntut Ganti Rugi Sebelum Naik Kapal

Dishub NTB tidak mau menanggung kerugian sapi yang mati karena menunggu antrean di pelabuhan

Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Wahyu Widiyantoro
ISTIMEWA
Antrean ratusan truk pengangkut sapi di Pelabuhan Gilimas Lombok, Jumat (19/5/2023). Dishub NTB tidak mau menanggung kerugian sapi yang mati karena menunggu antrean di pelabuhan. 

"Mudah-mudahan bisa hari ini atau besok, kapasitasnya 550 curah, bukan Roro atau truk. Berarti ternak nya naik," terang Kadishub NTB menjelaskan kapal Cemara 3.

Disinggung terkait penumpukan yang terjadi di Pelabuhan Lembar, Kadishub NTB menjelaskan tidak ada upaya untuk mengurai yang di Pelabuhan Lembar.

"Tidak ada upaya penguraian, memang di Lembar itu sudah dipersiapkan seperti itu," ungkapnya.

Adapun penjelasan rinci yang disampaikan Faozal, pertama kapal yang yang ada di Pelabuhan Lembar merupakan kapal yang menggunakan bahan bakar subsidi.

"Karena memang kapal angkut, bukan kapal ternak. Itu masalahnya," sambungnya.

Baca juga: Peternak Antre di Pelabuhan Gili Mas Lombok Mulai Mengeluh Pasokan Air Bersih dan Pakan Sapi

Belum lagi terkait komplain dari para penumpang yang dijelaskan oleh Faozal.

Faozal mengaku sempat mendapatkan komplain akibat bau kotoran ternak yang naik ke dek penumpang kapal.

"Bayangkan dia berlayar 22 jam Oasis ke perak, atau 16 jam ke Ketapang, begitu buka dek penumpang bau ternak," ungkapnya.

Tetapi, pihak Dishub NTB tetap memaksimalkan upaya pengangkutan ternak bisa naik 7-10 truk per-hari.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved