Berita Lombok Timur

PT Kimia Farma Bekerjasama Dinkes Provinsi Gelar Aksi Bergizi NTB untuk Remaja di Lombok Timur

Chairani mengatakan kegiatan yang bertemakan "Aksi Bergizi NTB" itu merupakan bentuk edukasi kepada remaja putri dalam upaya pencegahan stunting

|
TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Remaja putri mengikuti Aksi Bergizi NTB yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan dan PT Kimia Farma di GOR Hamzanwadi Pancor, Lombok Timur, Rabu (10/5/2023). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Dua ribu remaja putri mengikuti Aksi Bergizi NTB secara luring dan daring di GOR Hamzanwadi Pancor, Lombok Timur, Rabu (10/5/2023).

Acara yang diselenggarakan PT Kimia Farma TBK dan Kementerian Kesehatan ini diawali senam pagi.

Baca juga: Wagub NTB Sitti Rohmi Djalilah Gerakkan Seluruh OPD Gotong royong Cegah Stunting

Ikut pula dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi NTB, Lalu Hamzi Fikri, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, H. Pathurrahman, dan Direktur Komersial PT Kimia Farma TBK, Chairani.

Kepada TribunLombok.com, Chairani mengatakan kegiatan yang bertemakan "Aksi Bergizi NTB" itu merupakan bentuk edukasi kepada remaja putri dalam upaya pencegahan stunting.

"Acaranya yang diikuti dua ribu remaja putri secara daring dan luring dirangkaikan dengan minum tablet tambah darah bersama dan edukasi gizi seimbang pada remaja putri," ucap Chairani ditemui di lokasi acara.

Kementerian Kesehatan dan PT Kimia Farma menyelenggarakan  Aksi Bergizi NTB  di Auditorium Hj. Siti Rauhun Yayasan Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) Pancor, Lombok Timur, Rabu (10/5/2023).
Kementerian Kesehatan dan PT Kimia Farma menyelenggarakan Aksi Bergizi NTB di GOR Hamzanwadi Pancor, Lombok Timur, Rabu (10/5/2023). (TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA)

Dikatakannya, acara tersebut terdiri dari tiga kegiatan utama yakni senam bersama, sarapan bersama, hingga minum tablet penambah dara bersama. Selain itu ada penobatan 10 duta bebas anemia.

"Nantinya 10 duta bebas anemia itu menjadi agent of change bebas stunting di lingkungannya masing-masing," katanya.

Chairani menambahkan, saat ini penyakit anemia sebagai salah satu penyumbang stunting tertinggi di Indonesia.Sebanyak 48,9 persen remaja putri di Indonesia terjangkit anemia, sedangkan pada anak sebanyak 26,8 persen.

"Artinya 3 dari 10 calon ibu di Indonesia menderita anemia," katanya.

Di Provinsi NTB berdasarkan hasil Riskedas 2018, remaja putri yang menderita animea sebanyak 32 persen.

Dijelaskannya, pihak Kimia Farma fokus mendistribusikan tablet tambah darah.

"Karena kasusnya sekarang, dari 76,2 persen tablet tambah darah yang sudah didistribusikan hanya 1,4 persen masyarakat yang mengkonsumsi sesuai anjuran," jelasnya.

Kegiatan tersebut, kata Chairani, diharapkan bisa meningkatkan kesadaran bersama, utamanya dalam pencegahan stunting atau kurang gizi

"Mengingat kurang gizi itu memicu pertumbuhan remaja anak bangsa. Kesadaran pentingnya gizi seimbang dan minum tablet darah, kita harpkan bisa mencegah stynting dan memperbaiki generasi ke depannya," ujarnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved