Pawai Rimpu

Pawai Rimpu di Kota Bima Berpotensi Masuk Kalender Event Nasional, Konsepnya Perlu Dimatangkan

Peluang ini disampaikan Ketua tim event daerah wilayah Bali Nusra Direktorat Event Daerah Kemenparekraf RI, Rosalin Petrina Kristianti.

Penulis: Atina | Editor: Dion DB Putra
TRIBUNLOMBOK.COM/ATINA
Warga Kota Bima saat mengikuti Pawai Rimpu yang digelar Minggu (7/5/2023). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Festival Pawai Rimpu yang digelar Pemerintah Kota Bima berpotensi masuk Kalender Event Nasional (KEN) Kemenparekraf RI.

Peluang ini disampaikan Ketua tim event daerah wilayah Bali Nusra Direktorat Event Daerah Kemenparekraf RI, Rosalin Petrina Kristianti.

Baca juga: Berkah Pawai Rimpu di Bima, Pedagang Minuman dan Makanan Raup Untung Jutaan Rupiah

"Peluang untuk masuk KEN itu ada, hanya saja masih ada yang harus diperbaiki dan dimatangkan lagi," ungkap Rosalin saat ditemui wartawan seusai Pawai Rimpu berlangsung, Minggu (7/5/2023).

Rosalin mengaku baru pertama kali melihat ribuan perempuan mengenakan Rimpu seperti pada pawai.

Ia mengakui, antusias dan partisipasi masyarakat sangat luar biasa untuk mensukseskan Pawai Rimpu.

Namun, jika berbicara KEN, Rosalin menilai masih ada yang harus disiapkan lebih matang oleh penyelenggara seperti Pemerintah Daerah.

Ia menjelaskan, konsep event harus jelas agar bisa memberikan multiplayer efek bagi daerah yang sebenarnya bisa menjadi senjata untuk meningkatkan perekonomian daerah.

"Mulai dari perputaran uang, pelaku seni, UMKM yang terlibat, hingga wisatawan yang hadir pada event tersebut," beber Rosalin.

Selain itu kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi NTB karena untuk bisa masuk KEN maka ada kepemilikan daerah induk juga.

"Tapi yang paling penting itu, event mampu membuat menarik kehadiran wisatawan. Juga bekerjasama dengan sponsorship seperti traveloka dan sejenisnya, untuk melihat tingkat kedatangan wisatawan untuk event tersebut," jelasnya.

Dalam penyelenggaraan Pawai Rimpu, kata Rosalin, juga harus memiliki rundown acara yang jelas sehingga menjadi rujukan bagi wisatawan yang ingin melihat langsung.

Baik itu wisatawan domestik atau pun luar negeri.

Rosalin mengaku, Kemenparekraf mendorong Pemerintah Daerah Kota Bima menyempurnakan lagi konsep Pasai Rimpu, agar bisa masuk KEN.

Nantinya, akan ada tim kurator yang akan mengkurasi event Pawai Rimpu dan masuk KEN.

Ia menegaskan, para kurator yang disiapkan Kemenparekraf merupakan tenaga-tenaga ahli sehingga sudah mengetahui dan memutuskan event-event masuk dalam KEN.

"PR-nya itu mematangkan konsep, kolaborasi, promosi juga. Jadi pelaksanaan event tidak hanya sekadar menggugurkan kewajiban saja Pemerintah Daerah saja," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved