Berita Lombok Tengah
VIRAL! Dua Wanita Dihadang Sekelompok Begal di Jalur Bypass BIL Mandalika, Begini Pengakuan Korban
Emiya Putri (40) dan Heriana Khalid (35) pengunjung Pantai Aan Lombok Tengah benar-benar tidak menyangka dirinya bakal menjadi korban begal.
Penulis: Sinto | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Emiya Putri (40) dan Heriana Khalid (35) pengunjung Pantai Aan Lombok Tengah benar-benar tidak menyangka dirinya bakal menjadi korban begal.
Kedua perempuan ini merupakan warga Dusun Tapon, Desa Bilebante, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah yang berlibur lebaran ketupat.
Kedua bersaudara ini dihadang di jalan Bypass BIL Mandalika tepat sebelum batu menangis pada Sabtu, (30/4/2023) sekitar pukul 18.35.
Upaya pembegalan ini kemudian menjadi viral di media sosial Facebook pribadinya @Emiyana Putri.
Baca juga: Pelanggaran Bripda HS, Densus 88 yang Begal dan Bunuh Sopir Taksi di Depok: Judi Hingga Penipuan
Unggahan ini telah dibagikan sebanyak 3673 kali, 1212 komentar dan 997 orang menyukai.
Kepada Tribun Lombok Emiya bercerita, dirinya bersama adiknya sempat punya firasat akan dibegal di jalur Bypass tersebut.
"Dek kalau terjadi apa-apa siapa yang bisa nolongin di sini ya? Sepi sekali disini, lampu gak ada, ndak ada orang sama sekali," gumam Emiya kepada Heriana Khalid
Benar saja, usai satu menit berfirasat akan terjadi pembegalan, tiba-tiba dirinya dihadang oleh sekelompok begal.
Baca juga: Polisi Bekuk Mahasiswa Pelaku Begal di Lombok Barat, Satu Orang Masih Buron
Begal tersebut memakai dua motor yang menunggu di kiri jalan memakai lampu sorot.
Pemotor yang satunya itu memutar balik ke arah korban dan kemudian langsung turun menghantam korban.
"Pelaku ini tidak pakai baju, di mana bajunya itu diikat dikepalanya berwarna putih. Sementara satu pemotor lainnya itu tetap menghidupkan motornya di mana prediksi saya dia akan eksekusi ketika kami jatuh," ungkap Emiyana yang sehari-hari merupakan pedagang online ini.
Ia mengaku tangannya sempat dipukul keras sekali pada pukulan pertama. Namun saat dipukul kedua kalinya, ia mengaku berhasil menangis.
"Mungkin kalau pakai senjata tajam, tanganku bisa putus. Dan kalau saya terjatuh, mungkin kami bisa dibunuh," terangnya.
Dikatakannya, dia sempat dikejar hingga sekitar 30 meter. Kondisi jalan yang sepi, ditambah keadaan gelap gulita karena lampu penerangan jalan yang padam membuat semakin mencekam.
Namun begitu, dirinya berhasil lolos dan sampai dengan selamat di rumahnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, kejadian tersebut berawal dari ia berboncengan menggunakan sepeda motor bersama adiknya sementara keluarganya yang lain menggunakan mobil.
Mereka menghabiskan waktu di Pantai Tanjung Aan hingga petang, kemudian menyempatkan ibadah salat Mahgrib sebelum pulang.
Rombongan suami Emiya Putri dan keluarganya itu sudah jalan duluan kira-kira 10 menit saya belakangan.
Dirinya berpesan, siapapun yang bepergian ke Pantai Tanjung Aan dan sekitarnya agar bisa pulang lebih awal.
"Allah maha melindungi, Alhamdulillah. Pesan saya, pulang lebih awal, jangan sampai maghrib. Ini sekarang tangan saya masih kusam, bekas menangkis pukulan perampok itu," pungkasnya.
Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.